Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen seputar vaksin Covid-19 dan perkembangan stimulus Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen utama penggerak mata uang beberapa hari terakhir. Rupiah di pasar spot pada Jumat (18/12) ditutup melemah 0,02% di level Rp 14.110 per dolar AS atau melemah 0,31% dalam sepekan terakhir.
Sementara walau menguat 0,04% ke Rp 14.146 per dolar AS pada Jumat, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) dalam sepekan masih mencatatkan pelemahan 0,31%.
Baca Juga: Indeks berkapitalisasi pasar kecil & menengah lebih lincah, ini saham penggeraknya
Pada perdagangan besok, Senin (21/12), analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, sentimen soal vaksin Covid-19 dan perkembangan stimulus masih akan jadi sentimen utama. Menurutnya, jika ada kabar positif dari kedua hal tersebut, kinerja rupiah berpotensi mengalami penguatan.
“Kabar teranyar soal stimulus disebutkan bahwa anggota parlemen AS mendekati kesepakatan tentang paket pengeluaran bantuan virus senilai US$ 900 miliar. Jika pada Senin ada perkembangan lebih lanjut soal kecepatan tersebut, mungkin bisa mengangkat sentimen risk-on, yang bisa menjadi katalis positif bagi rupiah,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (18/12).
Lebih lanjut, Alwi memperkirakan meningkatnya jumlah infeksi Covid-19 di satu sisi kemungkinan bisa membatasi penguatan. Oleh sebab itu, ia memperkirakan rupiah kemungkinan masih akan bergerak mendatar di kisaran Rp 14.050 - Rp 14.170 per dolar AS.
Selanjutnya: Rupiah ditutup melemah pekan ini, berikut sentimen yang perlu dicermati pekan depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News