Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah pada perdagangan Kamis (5/1).
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, sentimen utama pergerakan rupiah berasal dari rilis pertemuan Federal Market Open Committee (FOMC) nanti malam.
Hasilnya kemungkinan akan membuat pasar menjadi risk off dan meningkatkan indeks dolar AS. "Jadinya investor akan cenderung memburu safe haven asset, termasuk USD," kata Fikri saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (4/1).
Analis DCFX Futures Lukman Leong juga melihat, pergerakan rupiah pada Kamis (5/1) akan tergantung pada risalah pertemuan FOMC malam ini. Rupiah berpotensi kembali melemah apabila The Fed tetap bernada hawkish.
Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Ditutup Menguat Rp 15.583 Per Dolar AS pada Hari Ini (4/1)
Lukman memprediksi, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 15.500-RpĀ 15.700 per dolar AS perdagangan Kamis (5/1). Sementara perkiraan Fikri, rentang pergerakan rupiah ada di Rp 15.490-Rp 15.790 per dolar AS.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 0,12% ke Rp 15.583 per dolar AS pada Rabu (4/1). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.615 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News