Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Teknikal rupiah kian kuat. Namun analis prediksi terlalu dini menyebut penguatan rupiah bisa bertahan lama jika tidak terdukung fundamental yang kokoh.
Di pasar spot, Kamis (3/3) valuasi rupiah melesat 0,52% ke level Rp 13.232 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia nilai rupiah terbang 0,40% di level Rp 13.260 per dollar AS.
Menurut Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, dari sisi teknikal posisi rupiah memang sedang dalam tren yang membaik. Setelah berhasil menembus level support kuatnya di Rp 13.300, kans rupiah bergerak dalam rentang yang baru terbuka lebar.
“Kalau terus positif dan tenangnya pasar global seperti saat ini, rentang Rp 13.000 – Rp 13.300 per dollar AS akan jadi posisi kuat koridor pergerakan rupiah,” papar Tonny.
Hanya saja menurut Tonny yang perlu diwaspadai adalah sajian data ekonomi Amerika Serikat. Bahkan secara teknikal bukan tidak mungkin rupiah menembus level di bawah Rp 12.600 per dollar AS.
"Tapi terlalu dini menilai tersebut mengingat fundamental yang masih butuh banyak kepastian dan sajian data ekonomi penguat ke depannya," tutur Tonny.
Terutama menjelang akhir pekan pertama di setiap bulan seperti ini. “Yang paling dinanti itu data ketenagakerjaan Jumat (4/3) nanti. Untuk liat indikasi lanjutan dari rapat FOMC mengenai suku bunga The Fed Maret 2016,” duga Tonny.
Walaupun memang sampai saat ini diprediksi kecil kemungkinan The Fed menaikkan suku bunganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News