Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas bertahan stabil pada Selasa (16/7) karena investor menunggu data penjualan ritel Amerika Serikat (AS). Data ritel ini menjadi indikator kekuatan ekonomi AS di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Harga emas di pasar spot hingga pukul 14.26 WIB naik 0,01% ke level US$ 1.414,28 per ons troi.
"Investor menyadari mungkin ada reaksi spontan yang lebih rendah lagi jika angka penjualan ritel AS yang keluar kuat," kata Stephen Innes, Managing Partner Vanguard Markets seperti dilansir Reuters.
Lihat juga pergerakan harga emas Logam Mulia Antam di kanal: PUSAT DATA KONTAN
Penjualan ritel AS diperkirakan naik tipis 0,1% pada bulan Juni 2019, menurut estimasi median ekonom yang disurvei Reuters.
"Saya tidak berpikir itu (data penjualan ritel) akan membuat perbedaan besar dalam narasi The Fed yang telah berjalan," Innes menambahkan.
Sementara itu, indeks dollar relatif tidak berubah terhadap sekeranjang mata uang utama karena prospek penurunan suku bunga oleh bank sentral AS akhir bulan ini membuat greenback tetap defensif.
Pasar menebak pemotongan bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada pertemuannya di akhir bulan ini.
Harga emas sempat mencapai level US$ 1.438,63 di bulan lalu dan level tertinggi dalam enam tahun terakhir, didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral utama dunia dan kekhawatiran tentang ekonomi global.
"Kami relatif netral pada emas pada tahap ini. Sebab kami tidak melihat banyak pergerakan di pasar lain yang berpotensi memengaruhinya, yaitu, arah yang jelas untuk dollar dan yield US Treasury," demikian analis INTL FCStone Edward Meir mengatakan dalam sebuah catatan.
Menurut analis teknikal Reuters Wang Tao, harga emas spot akan tetap bergerak netral dalam kisaran sempit US$ 1.404 - US$ 1.421 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News