kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump akan memundurkan tenggat waktu kesepakatan dagang, Wall Street melaju kencang


Rabu, 13 Februari 2019 / 06:08 WIB
Trump akan memundurkan tenggat waktu kesepakatan dagang, Wall Street melaju kencang


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melaju kencang setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan melonggarkan tenggat waktu kesepakatan dagang dengan China. Selasa (12/2), Dow Jones Industrial Average menguat 1,49% ke 25.425,76.

Indeks S&P 500 naik 1,29% ke 2.744,73. Nasdaq Composite menguat 1,46% ke 7.414,62. Seluruh indeks di bursa AS pun menguat pada perdagangan kemarin.

Trump kemarin mengatakan bahwa dia akan melewatkan tenggat waktu 1 Maret jika negosiasi dagang yang saat ini berlangsung membuka solusi baru. Beberapa pejabat tinggi AS datang ke Beijing untuk pembicaraan putaran ketiga.

Selain kesepakatan dagang, sentimen positif bursa pada perdagangan kemarin berasal dari upaya Kongres untuk menghindari penutupan pemerintahan kembali. Negosiator Kongres menyusun kesepakatan keamanan perbatasan pada sejak Senin malam.

Tapi, Trump tampaknya masih menimbang kesepakatan ini dan belum memutuskan akan mendukung kesepakatan atau tidak. Sementara itu, pendanaan untuk Departemen Dalam Negeri dan beberapa lembaga akan berakhir pada Jumat pekan ini.

Stephen Massocca, senior vice president Wedbush Securities mengatakan, pasar melaju dengan kombinasi bahwa pemerintahan AS tidak akan tutup lagi dan tenggat waktu kesepakatan dagang mundur. "Investor khawatir akan adanya kenaikan tarif yang tinggi, dan kekhawatiran ini mereda," kata dia kepada Reuters.

Dari bursa, sekitar 71% emiten penghuni indeks S&P 500 mencatat laba yang lebih tinggi daripada prediksi analis. Tapi, laba kuartal pertama tahun ini diramal turun 0,3% jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Ini akan menjadi penurunan pertama sejak kuartal kedua 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×