Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) belum berencana melakukan penghapusan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias delisting meskipun hingga saat ini perdagangan sahamnya masih dihentikan sementara (suspend).
Perdagangan saham perusahaan konstruksi Engineering, procurement and construction (EPC) tersebut telah dihentikan sementara sejak tahun 2013.
Haposan S Pakpahan, Direktur Utama Trub Alam Manunggal Engineering mengatakan pihaknya masih terus melakukan diskusi dengan BEI dan sampai saat ini belum ada rencana untuk keluar dari pasar modal.
"Kami lagi diskusi dengan bursa dan mereka masih melihat sisi baik dari rencana-rencana yang akan kami lakukan dalam menjalankan usaha ke depan," kata Haposan kepada KONTAN, Selasa (11/7).
Haposan menambahkan, saat ini manajemen TRUB tengah melakukan berbagai strategi untuk bisa mempertahankan kelangsungan bisnisnya.
Regulasi terkait jual beli listrik telah memukul bisnis Trub Alam Manunggal Engineering sebagai perusahaan konstruksi khusus EPC. Banyak proyek yang digarap perusahaan ini terpaksa mangkrak.
Sepanjang tahun 2016, perusahaan ini hanya berhasil mengantongi pendapatan Rp 3,2 miliar dari jasa konstruksi pembangkit listrik, melorot dari Rp 92,8 miliar pada tahun 2015. Bahkan di kuartal I 2017, perusahaan ini sama sekali tidak membukukan pendapatan karena sejak tahun 2016 tidak mendapatkan kontrak baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
