kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Trisula International targetkan pertumbuhan 10% di 2018


Minggu, 28 Januari 2018 / 19:29 WIB
Trisula International targetkan pertumbuhan 10% di 2018
ILUSTRASI. Pewaran Umum Perdana Saham Trisula Textile Industries Tbk


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (TRIS) pada tahun ini tetap optimistis bisnisnya akan berkembang. Perusahaan garmen tersebut masih akan mengandalkan segmen garmen dan ritel fesyen sebagai penggerak pertumbuhan.

Ciu Ping Thio, Sekretaris Perusahaan TRIS menyampaikan, tahun ini outlook perusahaan masih baik. Dirinya mengatakan bisnis garmen masih akan menjadi kontributor pertumbuhan bisnisnya tahun ini, disusul kemudian oleh sektor ritel.

"Garmen masih paling besar lah 70-80% baru kemudian ritel dan ada sedikit FMCG," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (26/1).

Pasar garmen TRIS memang menyasar pasar luar negeri dengan ekspor produk ke Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea, Amerika dan Eropa. Sedangkan penjualan produk garmen ke pasar domestik masih terbilang sangat mini.

Untuk ritel saat ini Trisula mengelola beberapa brand seperti JOBB, Jack Niclaus, G2000 dan lainnya. Sedangkan untuk Man Club per tahun lalu perusahaan ini tidak melanjutkan penjualannya. Hal ini karena kontribusi Man Club terhadap perusahaan tidak signifikan.

Selain garmen dan ritel, perusahaan ini juga punya bisnis fast moving consumer goods (FMCG) usai mengakuisisi 40% saham milik PT Gita. Namun kontribusinya sampai saat ini belum signifikan. Perusahaan tersebut menyuplai produk housebrand atau merek produk ritel Alfamart dan Indomaret.

"FMCG memang bagus prospeknya karena komoditas tidak terlalu goyang tidak seperti ritel karena FMCG kebutuhan. Tapi belum (signifikan), garmen dan ritel masih menjadi kontributor terbesar pertumbuhan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×