Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) di lima bulan pertama 2021 sudah mendapatkan total kontrak baru sebesar Rp 5,8 triliun, walaupun masih turun 22,7% secara year on year (yoy), dan baru memenuhi 19% target perusahaan.
Menurut Analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dalam risetnya yang dirilis pada 8 Juni 2021, untuk mendongkrak kontrak baru, perusahaan saat ini sedang dalam beberapa proyek tender konstruksi senilai Rp 15 triliun.
Ia memperkirakan PTPP akan mengambil sebagian besar proyek tender, diharapkan dapat mencapai lebih dari 60% dari total tender, karena perusahaan memiliki neraca yang ringan di tahun ini, 0,8x rasio net-gearing dan banyak ruang untuk ekspansi order book.
Saat ini, PTPP memiliki dua aset yang dalam tahap akhir progres divestasi sejak semester satu 2021, yaitu jalan tol Medan-Kualanamu dan Prima Multi Mineral senilai berkisar Rp 800 miliar, termasuk keuntungan divestasi sekitar Rp 320 miliar.
Baca Juga: Pembebasan lahan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Seksi 3 Taman Mekar–Sadang capai 86%
Menurut manajemen, perseroan akan mempertanggungjawabkan hasil divestasi tersebut pada semester dua 2021.
PTPP juga sedang dalam proses negosiasi dengan investor untuk melakukan divestasi jalan tol Pandaan-Malang dengan target valuasi 1,6x PBV, yang berpotensi bernilai Rp 551 miliar dan termasuk keuntungan divestasi Rp200 miliar.
Baca Juga: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terlibat Dalam Sindikasi Kredit Rp 693,83 Miliar
Selanjutnya, melalui pendirian Indonesia Investment Authority (INA), perusahaan berencana untuk melepas dua aset jalan tolnya, yaitu jalan tol Depok-Antasari dan Semarang-Demak, dengan nilai total berkisar Rp 3 triliun di tahun 2022.
Meskipun demikian, Willinoy hanya memperhitungkan aset PTPP yang telah divestasi pada semester satu 2021 dalam perkiraannya.
Ia berharap pendapatan PTPP akan mencatat peningkatan yang kuat di tahun 2021, yang didorong oleh orderbook perusahaan yang besar, dan proyek strategis nasional (PSN) besar-besaran yang sedang berjalan di Kawasan Industri Batang dan jalan tol Semarang-Demak.
Baca Juga: Solusi Sinergi (WIFI) percepat pembangunan jaringan fiber optik di jalur rel KAI
Willinoy memproyeksikan top line mencatatkan Rp 27,4 triliun atau naik 20% secara yoy, dan laba diperkirakan akan melonjak ke level Rp 406 miliar atau naik 214,7% secara yoy, ia juga menilai PTPP akan mencatatkan pemulihan paling tajam di antara peers, berkat tindakan divestasi tersebut.
Willinoy merekomendasikan PTPP beli dengan target harga Rp 1.400 per saham, dan merupakan top picks di antara emiten konstruksi lain.
Selanjutnya: Jasa Marga (JSMR) laporkan kinerja sepanjang 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News