kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren penurunan harga bitcoin diprediksi hanya bersifat sementara


Rabu, 17 November 2021 / 16:56 WIB
Tren penurunan harga bitcoin diprediksi hanya bersifat sementara
ILUSTRASI. Penurunan harga bitcoin diprediksi hanya bersifat sementara.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam seminggu terakhir, bitcoin belum mampu beranjak dari tren pelemahan. Merujuk Coinmarketcap.com, dalam tujuh hari terakhir, bitcoin sudah melemah 10,37%.

Teranyar, hari ini, Rabu (17/11), harga bitcoin bahkan sudah terlempar dari level US$ 60.000 per BTC. Pada pukul 16.00 WIB, bitcoin berada di level US$ 59.482,78 per BTC atau melemah 2,84% dalam 24 jam terakhir.

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir menilai, pelemahan rupiah salah satunya disebabkan oleh adanya spekulasi akan ketakutan dari orang yang mengaku-ngaku sebagai pencipta bitcoin yang bernama Craight Wright. Sosok ini mengaku bahwa dirinya memiliki akses ke 1 juta BTC yg diduga milik Satoshi Nakamoto.

“Jika ternyata ini benar, tentu bisa saja menjadi sentimen negatif. Namun sampai sejauh ini dan yang sudah-sudah, belum ada yang bisa membuktikan pengakuan semacam ini,” kata Christopher ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (17/11).

Baca Juga: Harga Bitcoin jatuh ke US$ 60.000, tapi siap bangkit lewat 2 sentimen ini

Sementara itu, QCP Capital dalam pembaruan pasar, seperti dikutip CoinDesk menyebutkan, penandatanganan Undang-Undang Infrastruktur oleh Presiden AS Joe Biden pekan ini yang berisi persyaratan pelaporan pajak kripto yang kontroversial menjadi sentimen negatif buat bitcoin.

Tambah lagi, ada penurunan antusiasme setelah pembaruan Taproot akhir pekan lalu di blockchain bitcoin, peningkatan besar pertama dalam jaringan itu dalam empat tahun terakhir.

“Ada beberapa harapan Taproot akan menjadi katalis untuk kenaikan harga. Tapi kurangnya reaksi menyebabkan efek beli menjadi rumor, jual menjadi fakta," sebut QCP Capital.

Walau begitu, Christopher meyakini pelemahan ini hanya bersifat sementara. Menurutnya, target penurunan yang cukup dekat bagi bitcoin ada di kisaran harga US$ 57.500 - US$ 58.300. Ia menambahkan, ketika kepastian sosok yang mengaku-mengaku tersebut tidak terbukti, maka bitcoin berpotensi kembali naik. 

Selain itu, ia juga melihat sentimen Exchange Traded Futures (ETF) dari Bitcoin Futures di Amerika Serikat yang sedang dirilis oleh berbagai perusahaan juga bisa jadi katalis positif.

Berdasarkan hitungannya, level support yang sudah disebutkan di atas akan menjadi pijakan kuat untuk bitcoin melanjutkan kenaikannya. Sementara untuk resistance ada di level US$ 63.500 dengan target berikutnya bila harga sukses menembus level tertingginya berada di kisaran level US$ 77.000.

Selanjutnya: Gara-gara pernyataan CFO Twitter ini, harga Bitcoin terlempar dari zona US$ 60.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×