Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bergerak stabil di level US$ 51-US$ 52 per barel. Meski beberapa kali sempat terkoreksi, tetapi komoditas energi ini masih tetap disokong sentimen positif. Isu pengurangan pasokan dan konflik politik di Irak diperkirakan masih mampu menjaga harga.
Mengutip Bloomberg, Jumat (29/9) pukul 16.00 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman November 2017 naik 0,29% ke level US$ 51,71 per barel. Jika dibandingkan pekan sebelumnya, minyak WTI sudah menguat 2,07%.
“Fundamentalnya masih positif seperti dari rencana Turki untuk menghentikan ekspor minyak Kurdi,” ujar Agus Chandra, analis PT Monex Investindo Futures, Jumat (29/9).
Pemerintah Regional Kurdistan mengatakan kantong minyak di kawasan Irak Utara dapat menampung 45 miliar barel cadangan minyak mentah atau lebih banyak dari Nigeria. Pada 2016 lalu, setiap hari, wilayah tersebut mampu memompa sekitar 544.600 barel per hari dan diperkirakan akan meningkat menjadi 602.000 barel. Jika ekspor dihentikan itu akan mempengaruhi pasokan minyak mentah global.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Jonathan Barratt, Chief Investor Officer, Ayers Alliance Securities. Seperti dikutip dari Bloomberg, menurutnya, sekarang ini ada nuansa bullish pada perdagangan minyak.
“Sepertinya minyak mulai mendekati titik akhir, tapi masalah geopolitik seperti situasi Kurdi bisa menjadi titik panas bagi pasar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News