Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia di pasar Amerika menguat, Rabu (27/9), setelah stok di Negeri Paman Sam turun melebihi perkiraan.
Mengutip CNBC, minyak berjangka untuk pengiriman November di Nymex ditutup naik 26 sen menjadi US$ 52,14 sebarel. Namun, ini masih di bawah level tertinggi lima bulan. Sementara, di pasar elektronik Asia, minyak melemah tipis ke level US$ 52,12 sebarel pada Kamis pukul 07.54 WIB.
Departemen Energi AS, Rabu, melaporkan persediaan minyak mentah dalam sepekan yang berakhir 22 September turun 1,8 juta barel. Laporan tersebut melampaui ekspektasi analis yang menduga akan ada kenaikan sebesar 3,4 juta barel.
Stok minyak menyusut lantaran kilang di sepanjang Teluk AS menggenjot produksi pasca-Badai Harvey bulan lalu. Penurunan stok di AS membantu meredakan kekhawatiran terkait kelebihan pasokan di pasar global.
Meksi demikian, kenaikan dolar menuju level tertinggi satu bulan membatasi laju harga minyal. Mata uang Paman Sam lebih tangguh menyusul sinyal The Fed akan menaikkan suku bunga lagi pada tahun ini.
Di sisi lain, produksi minyak AS tercatat masih naik menjadi 9,55 juta barel per hari dalam sepekan terakhir. Ekspor juga meningkat, mencapai rekor mingguan yaitu 1,5 juta barel per hari.
"Melihat ekspor AS dan produksi yang besar akan menimbulkan ancaman terhadap laju harga WTI dan Brent," kata Gene McGillian, Manajer riset pasar di Tradition Energy seperti dilansir CNBC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News