Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas pekan ini diperkirakan akan turun signifikan.
Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, harga emas saat ini cenderung lebih rendah dan potensi penurunan diyakini akan terus berlanjut. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah inflasi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan tetap tinggi.
"Ini diperkirakan akan mendorong kenaikan suku bunga, yang pada gilirannya akan membuat emas cenderung lebih rendah," tulisnya dalam riset harian, Senin (19/2).
Faktor lainnya, akan ada keputusan The Fed dalam FOMC Meeting di minggu ini. Keputusan ini diyakini akan mendukung penguatan dolar AS dan membuat emas cenderung lebih rendah. Ia juga menyoroti berbagai konflik geopolitik, termasuk konflik di Timur Tengah, Rusia - Ukraina, dan ketidakpastian dalam negeri yang terus berlanjut.
Baca Juga: Naik Hari Ini, Harga Emas Turun 1% Sepekan Terakhir Hingga Jumat (16/2)
Selain itu, penambahan utang AS yang terus meningkat juga menciptakan kekhawatiran di pasar.
"Semua faktor ini secara kolektif mengarah pada prediksi bahwa harga emas akan melanjutkan penurunan dalam minggu ini dan mungkin beberapa waktu ke depan," katanya.
Pada Jumat lalu, harga emas untuk penyerahan April mengalami kenaikan sebesar US$ 2 per ons troi, atau naik 0,48%. Meskipun mencapai sesi tinggi sebelumnya, emas diharapkan mendapat dukungan pada level US$ 1.996,40, sementara menghadapi resistensi pada US$ 2.047,30.
Dalam konteks ini, indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback juga memegang peran penting. Meskipun tidak mengalami perubahan signifikan, diperdagangkan pada US$ 104,21.
Sementara itu, perak dan tembaga juga mengalami kenaikan, dengan perak naik 2,26% menjadi US$ 23,47 per ons troi, dan tembaga naik 1,81% menjadi US$ 3,83 per pon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News