kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tren bearish minyak akan berlanjut


Kamis, 02 Agustus 2018 / 06:26 WIB
Tren bearish minyak akan berlanjut
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan produksi minyak Amerika Serikat dan OPEC membuat harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tertekan. Rabu (1/8), harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman September 2018 di New York Mercantile Exchange turun 1,60% ke level US$ 67,66 per barel. Dalam sepekan, harga minyak telah anjlok 2,80%.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmi menjelaskan, pelemahan minyak lebih disebabkan data American Petroleum Institute (API). Lembaga ini mengumumkan cadangan minyak AS bertambah 5,6 juta barel. "Selain AS, produksi OPEC juga bertambah. Ini jadi sentimen negatif bagi minyak," kata Nizar.

Memang, produksi minyak negara anggota OPEC diperkirakan bakal makin membengkak. Ini terjadi setelah program pemangkasan produksi minyak dihapus.

Harga emas hitam ini semakin tertekan lantaran Presiden AS Donald Trump akhirnya melunak dalam menghadapi Iran. Bahkan, Trump sudah menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Jika pertemuan tersebut memberi hasil positif, maka sanksi AS ke Iran bisa dibatalkan. Hal ini akan membuat pasokan minyak dari Iran kembali mengalir ke pasar. Pelaku pasar pun mengkhawatirkan terjadinya banjir pasokan di pasar global.

Karena itu, Nizar masih memperkirakan harga minyak hari ini akan melemah dan bergerak dalam rentang US$ 66,50-US$ 68,50 per barel. Sementara, dalam sepekan ke depan, harga emas hitam ini akan bergerak di kisaran US$ 65-US$ 70 per barel.

Secara teknikal, harga minyak saat ini berada di bawah moving average (MA) 10 dan MA25, yang memberi sinyal bearish. Serupa, indikator moving average convergence divergence (MACD) juga masih berada di area negatif.

Sinyal penurunan juga masih diperlihatkan oleh indikator stochastic yang ada di level 37. Indikator relative strength index (RSI) juga turun ke posisi 43.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×