kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tren bearish euro diprediksi berlanjut di 2016


Rabu, 30 Desember 2015 / 20:30 WIB
Tren bearish euro diprediksi berlanjut di 2016


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menguatnya dollar AS menjadi beban bagi pergerakan mata uang dunia lainnya. Seiring dengan kenaikan USD, mata uang EUR pun tergerus.

Mengutip Bloomberg, Rabu (30/12) pukul 19.15 WIB, pasangan EUR/USD menguat tipis 0,05% ke level 1,0925 dibanding sehari sebelumnya. Namun sepanjang tahun ini, EUR/USD anjlok hingga 9,69%.

Di samping tekanan dari USD, lemahnya kondisi ekonomi zona Eropa turut menyeret euro. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, data ekonomi yang terus memburuk membuat Europe Central Bank (ECB) melonggarkan kebijakan moneter sehingga menekan euro.

Awal tahun, yakni tanggal 1 Januari 2015 menjadi level tertinggi pergerakan EUR/USD di 1, 2104. Sementara EUR/USD mencatat level terendah tahun ini di 1,0496 pada 13 Maret 2015 di saat indeks USD mencapai level tertingginya.

Padahal saat itu Yunani baru saja membayar utang 750 juta euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mencegah kemungkinan terjadinya gagal bayar (default) . Meski sebagian utang telah dibayar, kondisi keuangan negara tersebut tetap mengkhawatirkan. Bantuan dana segar dari para kreditur menjadi harapan Negeri Para Dewa itu.

Agus melihat, pelemahan euro tahun ini sedikit tertahan jika dibanding tahun 2014. "Tahun lalu, konflik Yunani mencapai puncaknya," kata Agus. Sementara di tahun ini, masalah ekonomi Yunani yang menjadi beban utama euro mulai terselesaikan.

Pengajuan dana bailout oleh Yunani diterima oleh para kreditur. Ini menyebabkan euro kembali menguat di sekitar bulan Agustus 2015. Beberapa data ekonomi Eropa yang cukup positif turut mendukung kenaikan EUR di hadapan USD.

Menjelang akhir tahun, pergerakan EUR kembali tergerus seiring sengan menguatnya dollar AS menjelang rapat Federal Open Market Committe. Ketika suku bunga The Fed naik, pelemahan euro mulai terbatas. Apalagi, ECB dalam rapat bulan ini hanya memperpanjang stimulus moneter sehingga menjadi sentimen positif bagi euro.

Namun, jika dihadapkan pada USD, Agus memprediksi tren euro masih akan bearish di tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×