kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.835   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.500   8,47   0,11%
  • KOMPAS100 1.161   1,37   0,12%
  • LQ45 919   -1,23   -0,13%
  • ISSI 227   1,12   0,50%
  • IDX30 473   -1,49   -0,31%
  • IDXHIDIV20 571   -1,71   -0,30%
  • IDX80 133   0,12   0,09%
  • IDXV30 141   0,37   0,26%
  • IDXQ30 158   -0,30   -0,19%

Transaksi sepi, harga obligasi masih menurun


Senin, 10 Desember 2012 / 10:46 WIB
Transaksi sepi, harga obligasi masih menurun
ILUSTRASI. Puing-puing bangunan terlihat setelah hantaman Badai Ida di Galliano, Louisiana, Amerika Serikat, Selasa (31/8/2021).


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berbeda dengan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) yang dibuka atraktif hari ini (10/12), pasar obligasi cenderung sepi.

Dealer Fixed Income Bank Rakyat Indonesia (BRI) Muhammad Ikhsan mengungkapkan, volume transaksi di pasar obligasi belum terlihat ramai pagi ini. "Turunnya volume transaksi membuat harga obligasi riskan turun," kata Ikhsan kepada KONTAN, Senin (10/12).

Dia mengamati, belakangan ini, pelaku pasar obligasi cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi, karena lelang pemerintah juga sudah berakhir untuk tahun 2012 ini. "Sehingga obligasi, khususnya yang seri tenor baru, menjadi kurang likuid dan harganya cenderung turun," jelas Ikhsan.

Kelangkaan supply dan demand

Ikhsan bilang, sebenarnya masih ada obligasi yang diperjualbelikan. Hanya saja, investor menahan diri untuk menjual, karena suplai obligasi dari pemerintah sudah terhenti. Dari sisi permintaan (demand), sudah jarang pelaku pasar obligasi yang berburu instrumen surat utang ini.

Menjelang akhir tahun, lanjutnya, investor bermain di pasar hanya untuk menjaga posisi. Para Manajer Investasi (MI) juga, sudah memperhitungkan returnnya pada akhir November lalu. "Kelangkaan suplai dan demand, membuat harga bergerak datar cenderung turun," tegas Ikhsan.

Contohnya saja, seri FR0066 seri benchmark baru bertenor 6 tahun. Pada akhir minggu lalu (7/12), harganya anjlok ke rekor terendahnya di tahun ini, ke harga 98,5 dari 102,45 di harga sebelumnya.

Lalu, obligasi seri FR0063 bertenor 11 tahun, harganya juga terus turun hingga  ke level 102,22 pagi ini dari 102,25 dari penutupan akhir pekan.

Kata Ikhsan, likuiditas dan volume transaksi yang menurun, juga menyebabkan spread (rentang) untuk bid (permintaan) dan offer (penawaran) menjadi melebar sekitar 50 bps dan 70 bps, sehingga harga sulit terbentuk.

"Hari ini, harga obligsi masing-masing sulit bergerak banyak. Untuk semua seri, harganya kemungkinan bergerak antara 50-70 bps," prediksi Ikhsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×