Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Sementara di April 2020, tekanan net sell mulai menipis menjadi Rp 61.905,84. Sehingga, meskipun transaksi perdagangan di bulan ini tidak seramai bulan Maret, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa rebound 3,91%.
" Di Mei saya rasa akan lebih rendah," jelasnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/5). Menurut Wawan, di bulan Mei ini investor mulau memperhatikan sentimen-sentimen yang ada. Sehingga IHSG pun diprediksiĀ sideways, tidak ada pergerakan yang signifikan,
Asal tahu saja, sejak Maret 2020, komposisi investor di bursa mendominasi hingga 55,92%, persentase ini meningkat menjadi 59,92% di bulan April. Bahkan di Minggu pertama Mei menjadi meningkat lagi 63,48%.
Baca Juga: Bakal akuisisi Pinehill, simak rekomendasi saham Indofood CBP (ICBP)
Menurut Wawan, peningkatan komposisi investor domestik menjadi pertanda bahwa investor asing kehilangan kepercayaan, sehingga beralih ke investasi yang lebih aman. Di sisi lain, investor domestik cenderung masuk ke pasar sebab memanfaatkan momentum harga saham yang cenderung murah.
Ke depan, transaksi perdagangan di bursa bergantung pada penerapan new normal atau kenormalan baru . Jika protokol kenormalan baru bisa berjalan dengan baik, ini akan meramaikan bursa sekaligus mengerek IHSG. Akan tetapi, jika kasus Covid-19 meningkat, bukan tidak mungkin IHSG akan terkoreksi jauh lebih dalam dari saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News