kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Transaksi Kripto Melompat 104% di Januari 2025, Industri Semakin Optimis di Bawah OJK


Kamis, 06 Maret 2025 / 14:28 WIB
Transaksi Kripto Melompat 104% di Januari 2025, Industri Semakin Optimis di Bawah OJK
ILUSTRASI. Transaksi aset kripto di Indonesia kian masif usai pengawasan beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Transaksi aset kripto di Indonesia kian masif usai pengawasan beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Data terbaru dari OJK mencatat, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 44,07 triliun pada Januari 2025, meningkat 104,31% dibandingkan Januari 2024 yang hanya sebesar Rp 21,57 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi mengatakan, transisi pengawasan ini berjalan lancar dan berdampak positif terhadap minat masyarakat dalam berinvestasi di aset kripto.

“Kami akan terus memastikan regulasi yang tepat agar pertumbuhan ini tetap sehat dan berkelanjutan,” kata Hasan dalam Rapat Dewan Komisioner Bulan Februari 2025, Selasa (4/3).

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menyatakan peralihan pengawasan ke OJK membawa dampak positif bagi industri kripto di Indonesia, terutama dalam aspek kepastian regulasi dan perlindungan investor.

“Dengan regulasi yang lebih komprehensif dan pengawasan ketat dari OJK, kepercayaan investor semakin kuat. Hal ini terlihat dari meningkatnya volume perdagangan di platform seperti Tokocrypto,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (6/3).

Baca Juga: Volatilitas Bitcoin Tinggi Merespons Perang Tarif dan Dukungan Trump di Pasar Kripto

Iqbal menambahkan, pengawasan OJK yang lebih jelas membuka peluang untuk inovasi dalam menghadirkan produk dan layanan baru semakin terbuka. Oleh karena itu, Tokocrypto meyakini industri aset kripto akan terus bertumbuh secara berkelanjutan dengan adanya kepastian regulasi serta inovasi yang sesuai dengan standar keuangan yang lebih baik.

Dia menyoroti masifnya perdagangan kripto di Indonesia sejalan pula dengan dinamika global. Salah satunya langkah Trump membuat cadangan strategis aset kripto yang bisa berdampak positif pada harga dan meningkatkan minat investor.

“Kebijakan pemerintah AS yang ramah kripto ini berpotensi menciptakan sentimen positif di pasar global, termasuk Indonesia. Investor cenderung lebih percaya diri untuk berinvestasi di aset kripto karena adanya legitimasi dari pemerintah negara besar seperti AS,” kata Iqbal.

Menurut Iqbal, langkah Trump terkait cadangan strategis aset kripto tersebut juga dapat mendorong negara lain untuk mengambil langkah serupa dalam mengadopsi dan mengatur aset digital.

‘’ika lebih banyak negara mulai mengakui kripto sebagai bagian dari strategi keuangan mereka, maka kita bisa melihat peningkatan likuiditas dan partisipasi institusional yang lebih besar dalam ekosistem ini,” jelasnya.

Baca Juga: Investor Kripto di Indonesia Tembus 22 Juta, Transaksi Capai Rp 44,07 Triliun

Selain itu, kebijakan cadangan strategis aset kripto bisa berdampak pada regulasi di Indonesia. Iqbal berharap bahwa pemerintah dan regulator dapat melihat potensi kripto sebagai aset strategis yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.

“Kita perlu memastikan bahwa regulasi yang ada mampu memberikan kepastian hukum bagi investor, tetapi tetap fleksibel agar industri kripto di Indonesia dapat berkembang dengan sehat,” kata Iqbal.

Selanjutnya: Apa Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi? Simak Cara Penanganannya di Sini!

Menarik Dibaca: Apa Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi? Simak Cara Penanganannya di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×