kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Transaksi Kontrak Minyak Mentah di ICDX Melonjak Tersengat Badai Francine


Jumat, 20 September 2024 / 14:12 WIB
Transaksi Kontrak Minyak Mentah di ICDX Melonjak Tersengat Badai Francine
Pengeboran minyak terlihat di ladang minyak Kern River di Bakersfield, California, 9 November 2014. Peristiwa Badai Francine yang melanda pesisir Louisiana AS dan Teluk sebabkan gangguan signifikan pasokan minyak mentah dunia.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peristiwa Badai Francine yang melanda pesisir Louisiana, Amerika Serikat (AS) dan Teluk Meksiko pada 11 September 2024, menyebabkan gangguan signifikan pada pasokan minyak mentah dunia. 

Akibatnya, transaksi kontrak berjangka minyak mentah di Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) mengalami lonjakan drastis.

Data ICDX menunjukkan, transaksi kontrak berbasis minyak mentah pada 3-10 September 2024, sebelum badai, hanya tercatat sebesar 622 lot. Namun, pada 11-17 September 2024, pasca badai, jumlah transaksi meningkat hingga 357%, mencapai 2.226 lot.

Baca Juga: Harga Minyak Diperkirakan Naik Pekan Ini, Pasca Pemangkasan Suku Bunga AS

Yoga Tirta, Kepala Penelitian dan Pengembangan ICDX, menjelaskan bahwa Badai Francine menyebabkan beberapa kilang minyak di AS menghentikan operasinya. Ini memicu kekhawatiran di pasar mengenai penurunan pasokan minyak mentah global.

"Badai tersebut melintasi enam kilang minyak di Gulf Coast serta 22 pelabuhan, dan mengganggu sekitar 12% produksi minyak mentah serta 16% produksi gas alam di Teluk Meksiko. Dampak ini menjadi faktor tambahan yang memperburuk kondisi pasokan minyak mentah global," ungkap Yoga dalam keterangan pers pada Jumat (20/9).

Ia menambahkan bahwa sebelum badai, pasokan minyak sudah ketat akibat konflik di Timur Tengah dan penundaan peningkatan output dari OPEC+. Situasi ini dimanfaatkan oleh investor, baik domestik maupun internasional, untuk tujuan taking profit dan hedging, yang mendorong kenaikan volume transaksi.

Baca Juga: Harga Minyak Melanjutkan Rally Jumat (20/9) Pagi, Didorong Pemangkasan Suku Bunga AS

Sepanjang Januari hingga Agustus 2024, ICDX mencatat transaksi multilateral pada kontrak minyak mentah sebanyak 38.132 lot dengan nilai transaksi Rp574 triliun. 

Produk kontrak berjangka minyak mentah di ICDX mencakup COFU100, COFU10, COFR, dan COFR Micro, yang diperdagangkan dalam denominasi USD dan rupiah per barel.

Selanjutnya: Apakah Alya Sometimes Hides Her Feelings in Russian Mendapatkan Season 2?

Menarik Dibaca: 8 Manfaat Daun Lavender yang Tak Banyak Diketahui Khasiatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×