kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,66   8,93   1.01%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi di Bursa Susut, Laba BEI Jeblok


Rabu, 26 Juni 2024 / 21:35 WIB
Transaksi di Bursa Susut, Laba BEI Jeblok
ILUSTRASI. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di bursa saham dalam negeri belakangan ini cenderung mini


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lesunya Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di bursa saham dalam negeri belakangan ini turut menjadi tantangan pada kinerja keuangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2024. 

Pada tahun ini, BEI menargetkan bisa mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 1,45 triliun atau tumbuh 11,86% secara tahunan. Sementara laba bersih diharapkan bisa mencapai Rp 259,44 miliar. 

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menjelaskan target tersebut dibuat dengan asumsi perolehan transaksi harian di bursa saham dalam negeri bisa berada di kisaran Rp 12,25 triliun. 

Namun hingga akhir perdagangan Rabu (26/6), transaksi harian berada di kisaran Rp 12,18 triliun. Nilai tersebut turun Rp 12,21 triliun dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya. 

"Memang belum tercapai sesuai target, tetapi hal juga termasuk terkait dengan target kami beberapa Initial Public Offering (IPO) maupun fundraising yang positif," jelas Iman, Rabu (26/6). 

Baca Juga: Pilah Pilih Instrumen Investasi untuk Semester Kedua

Iman menjabarkan ada beberapa yang menjadi tantangan yang dihadapi BEI. Pertama, terjadinya penurunan transaksi harian selama periode pemilihan umum (pemilu) yang berakhir pada Februari 2024. 

Menurutnya selama periode kampanye pemilu, investor memasang sikap wait and see. Belum lagi, sepanjang tahun ini akan ada gelaran pemilu di 64 negara di seluruh dunia. termasuk Amerika Serikat (AS). 

Kedua, perlambatan ekonomi global, termasuk inflasi AS yang belum mencapai target 2%. Ini menyebabkan The Fed masih mempertahankan tingkat suku bunga di level tinggi di kisaran 5,25%-5,5%. 

"Dengan tingkat suku bunga yang tinggi, kami melihat bahwa investor akan mulai beralih ke produk investasi yang bersifat safe haven dan lari ke negara dengan tingkat imbal balik yang tinggi," kata Iman. 

Adapun sepanjang 2023, BEI membukukan pendapatan sebesar Rp 2,49 triliun. Pendapatan ini turun 14,08% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 2,90 triliun di 2022. 

Turunnya pendapatan BEI tak lepas dari transaksi harian mencapai Rp 10,7 triliun atau turun 27% secara tahunan pada 2023. Padahal hingga akhir 2022, transaksi harian BEI mencapai Rp 14,7 triliun. 

Dari sisi bottom line, laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk BEI mencapai Rp 573,28 miliar pada 2023. Ini merosot 40,54% YoY dari Rp 964,27 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×