kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Trada Maritime Cari Alternatif Pendanaan dari Bank Domestik


Jumat, 09 Januari 2009 / 07:59 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) mulai mencari alternatif pendanaan untuk membeli lima unit kapal angkutan curah kering (dry bulk). Lantaran sumber pendanaan belum jelas, TRAM terpaksa memundurkan rencana pembelian kapal tersebut.

Emiten bidang perkapalan ini tengah melirik utang ke bank sebagai salah satu pilihannya. TRAM mungkin akan mencari utang dari perbankan dalam negeri. "Ada beberapa bank dalam negeri yang kami jajaki," tutur Harriny Yulianty, Kepala Komunikasi Perusahaan Trada, kemarin (7/1).

Sejatinya, TRAM sudah hampir mendapatkan pendanaan dari dua bank asing. Kedua bank tersebut juga sudah memberikan komitmennya.

Apa boleh buat, karena situasi pasar finansial dunia sedang tidak stabil, kesepakatan itu pun urung terlaksana. Alhasil, TRAM kini harus banting kemudi dan melirik mencari utang dari dalam negeri.

Sekadar mengingatkan, rencananya TRAM akan membeli tiga sampai lima unit kapal dry bulk berjenis Handymax atau Panamax. Untuk membiayai pembelian itu, perseroan ini akan memakai duit dari kantong sendiri, serta duit dari eksternal perusahaan.

Trada menghitung, total biaya pembelian kapal itu mencapai US$ 210 juta. Rencananya, dari total kebutuhan dana ini, 70% diantaranya akan berasal dari utang. "Kami masih mengkaji komposisi pendanaan internal dan eksternal, juga total kebutuhan dananya," imbuh Yulianty.

Saat ini, TRAM masih memiliki dana internal hasil penawaran saham perdana tahun lalu. Saham Trada mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) semenjak 10 September 2008 lalu.

Tadinya Trada akan membeli kapal di akhir tahun lalu. Namun hingga kini rencana itu belum terealisasi, karena terhambat soal pendanaan. "Akhir kuartal pertama 2009 kami baru melihat kembali fluktuasi ekonomi dan bisnis perkapalan," imbuh Yulianty.

Trada kini juga memilah alternatif pendanaan lain yang lebih murah, setelah Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan, BI rate. Baru-baru ini, Trada juga memperbarui kontrak bertenor satu tahun untuk pengangkutan batubara dengan Berau Coal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×