kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

TPIA menambah utang menjadi US$ 542 juta


Selasa, 18 November 2014 / 05:26 WIB
TPIA menambah utang menjadi US$ 542 juta
ILUSTRASI. 5 aturan makan malam untuk menurunkan berat badan dengan cepat.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengubah perjanjian pinjaman sindikasi yang diraih bersama dua anak usahanya, PT Styrindo Mono Indonesia (SMI) dan PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI).

Semula, perusahaan petrokimia terbesar nasional ini meraih pinjaman modal kerja senilai US$ 533 juta dari sembilan bank, termasuk Bank Central Asia (BCA) dan Bank BNI.

Pada 12 November 2014, TPIA memutuskan menambah fasilitas itu menjadi US$ 542 juta. "Termasuk dari dua bank partisipan baru yakni Bangkok Bank PCL cabang Jakarta dan The Siam Commercial Bank PCL," ungkap Suryandi, Direktur TPIA, dalam keterangan resmi, akhir pekan lalu.

TPIA memberikan jaminan demi mendapatkan utang itu. Misalnya, TPIA menjaminkan fidusia piutang dan fidusia barang persediaan. Fidusia piutang barang persediaan SMI dan PBI juga menjadi jaminan fasilitas sindikasi.

Jaminan dengan nilai total US$ 542 juta ini diberikan secara pari passu kepada ke-11 bank kreditur. Sejak tahun lalu, TPIA gencar mencari sumber pendanaan untuk mendukung ekspansi.

Tahun lalu, TPIA meraih pinjaman berjangka US$ 265 juta. Fasilitas bertenor tujuh tahun itu berasal dari beberapa bank lokal dan asing, seperti Bangkok Bank, The Siam Commercial Bank, Indonesia Eximbank, DBS Bank dan Deutsche Bank, Singapura.

Pinjaman itu akan dipakai untuk membiayai belanja modal, sehubungan ekspansi naphtha cracker, Sejak tiga tahun lalu, TPIA sudah berniat mendongkrak kapasitas produksi naphtha cracker dari 600.000 kiloton (KT) menjadi 860.000 KT per tahun. Nilai ekspansi ini terbilang besar, yakni US$ 380 juta.

Penambahan produksi naphtha cracker untuk mendukung ekspansi beberapa produk petrokimia TPIA seperti ethylene, propylene, py-gas dan mixed C4. Sebab, naphtha cracker merupakan bahan baku produk petrkokimia tersebut.

Jika ekspansi ini berjalan mulus, kapasitas produksi akan bertambah. Misalnya ethylene dari 600.000 ton menjadi 860.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×