kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TOWR melunasi utang sindikasi US$ 90 juta


Rabu, 21 September 2016 / 07:39 WIB
TOWR melunasi utang sindikasi US$ 90 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mempercepat pelunasan utang US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,18 triliun. Utang yang akan dilunasi tadi merupakan fasilitas pinjaman sindikasi yang berasal dari enam perbankan dan jatuh tempo pada 19 November 2019 mendatang.

Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari mengatakan, dana pelunasan utang tersebut berasal dari kas internal perseroan. "Pelunasannya dilakukan bulan lalu, untuk menurunkan beban bunga," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/9).

Asal tahu saja, pinjaman ini diteken pada 20 November 2014 lalu melalui anak usaha TOWR, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan Protelindo Finance BV. Usai pelunasan utang ini, rasio net debt to EBITDA perseroan itu turun dari sebelumnya 2,1 kali menjadi 1,8 kali.

Sedikit menjelaskan, rasio tersebut menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan perseroan ini untuk melunasi utang bila EBITDA tidak mengalami perubahan.

Menurut Adam, per Maret 2016, rasio utang terhadap EBITDA perseroan ini sebenarnya hanya 1,7 kali. Namun, rasio utang TOWR meningkat setelah transaksi pembelian 2.500 menara PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp 3,56 triliun kelar.

Sebagian besar pendanaan akuisisi dibiayai dari pinjaman bank. "Setelah percepatan pelunasan utang, rasio utang membaik," tambah Adam.

Tahun ini, TOWR juga mendapat tambahan dana kas dari keuntungan penjualan cucu usahanya di Belanda. Mei 2016, TOWR menjual 56% saham Protelindo Luxembourg Sarl yang dimiliki Protelindo Netherlands BV (PNBV), kepada Cellnex Telecom SA asal Spanyol.

Sisa saham PNBV sebesar 44% yang digenggam Management Tower Europe Sarl juga akan dijual kepada Cellnex. Nilai total penjualan tersebut mencapai € 109 juta. "Dari penjualan itu ada capital gain sebesar € 45 juta," imbuh Adam.

Sepanjang semester I-2016 lalu, perusahaan pengelola menara telekomunikasi ini mencetak pendapatan Rp 2,4 triliun. Laba bersihnya juga naik dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,3 triliun. Adam mengatakan, tahun ini TOWR berharap bisa meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 9% dibandingkan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×