kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) bukukan pendapatan Rp 4,7 triliun pada 2019


Jumat, 27 Maret 2020 / 17:00 WIB
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) bukukan pendapatan Rp 4,7 triliun pada 2019
ILUSTRASI. Pekerja melakukan pengecekan jaringan kabel optik di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (18/9/2019). Tower Bersama Infrastructure (TBIG) bukukan pendapatan Rp 4,7 triliun pada 2019. ANT


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan pendapatan Rp 4,7 triliun pada 2019. Jumlah ini naik 8,81% dibanding pendapatan tahun 2018 yang sebesar Rp 4,32 triliun. Seluruh pendapatan ini berasal dari bisnis sewa menara telekomunikasi dan properti investasi.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (27/3), perusahaan dengan porsi sewa terbesar masih dipegang oleh PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), yakni mencapai Rp 2,01 triliun atau 43% dari total pendapatan TBIG 2019. Disusul oleh PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp 1,01 triliun (22%), PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 844,42 miliar (18%), PT  Hutchison 3 Indonesia Rp 526,68 miliar (11%), dan PT Smartfren Telecom Rp 264,8 miliar (6%). 

Baca Juga: Ada pembebasan impor, Sentra Food (FOOD) berharap harga bawang bombai segera turun

Sementara itu, apabila dilihat dari peningkatan jumlah sewanya, maka PT Hutchison 3 Indonesia yang berada di posisi teratas. Nilai sewa perusahaan ini tumbuh 35,77% year on year (yoy), dari Rp 387,92 miliar pada 2018 menjadi Rp 526,68 miliar. Disusul oleh XL Axiata yang nilai penyewaannya naik 24,21% yoy, dari Rp 679,8 miliar menjadi Rp 844,42 miliar. 

Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, TBIG juga mencatatkan kinerja positif pada bottom line-nya. Laba bersih TBIG pada 2019 meningkat 20,41% yoy menjadi Rp 819,45 miliar. Padahal, pada 2018, laba bersih TBIG baru sebesar Rp 680,58 miliar. 

Sebagai catatan, beban pokok penjualan TBIG pada 2019 meningkat 15,22% yoy menjadi Rp 903,45 miliar. Lalu, beban usaha naik 11,79% yoy ke Rp  426,43 miliar. Sementara itu, beban lain-lain hanya bertambah 0,5% menjadi Rp 2,15 triliun. 

Baca Juga: Sepanjang 2019, Duta Pertiwi (DUTI) berhasil bukukan laba bersih Rp 1,1 triliun

Adapun aset TBIG per akhir 2019 mencapai Rp 30,87 triliun atau naik 6,04% secara tahunan. Ini sejalan dengan utang TBIG yang berkurang 0,34% yoy menjadi Rp 25,35 triliun dan ekuitas yang melesat 50,11% yoy menjadi Rp 5,52 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×