Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menargetkan bisa mendapat nilai kontrak baru sebesar Rp 1,2 triliun di tahun 2024.
Direktur TOPS Marco Rosihan Yacub mengatakan, TOPS mengincar kontrak baru Rp 1,2 triliun dan target pendapatan Rp 450 miliar di tahun 2024. Untuk target kontrak baru 2024 ini, TOPS mengakui tak perlu tambahan dana modal belanja alias capital expenditure (capex).
Sebab, sumber daya yang dimiliki TOPS saat ini masih cukup untuk mengerjakan kontrak baru hingga Rp 3 triliun. Tetapi Marco tidak menyebutkan lebih lanjut berapa jumlah capex yang dianggarkan untuk proyek tahun depan.
“Jadi, dengan target tersebut, masih bisa dikerjakan dengan dana capex saat ini,” ujarnya dalam paparan publik TOPS, Rabu (20/12).
Baca Juga: Kinerja TOPS Melempem, Pendapatan Turun 50,92% dan Cetak Rugi Per Kuartal III-2023
Wakil Direktur Utama TOPS Salomo Sihombing mengatakan, pihaknya menerapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerja usai homologasi.
“Strategi Totalindo setelah homologasi adalah akan melaksanakan skema penyelesaian utang pada masing-masing kreditur, baik itu korporat, bank, maupun perorangan sesuai dengan perjanjian perdamaian,” ujar dia.
TOPS juga akan melakukan kerja sama dengan mitra strategis untuk mencapai target pendapatan, memperbaiki kinerja, dan membentuk tata kelola yang lebih baik. “Ini agar cashflow perseroan jadi lebih lancar dan tak terulang lagi apa yang terjadi kemarin,” paparnya.
Di tahun 2024, TOPS juga masih akan menyasar proyek pembangunan perkantoran, rumah sakit, hotel, retail, dan fasilitas pendidikan.
Baca Juga: Perjanjian Perdamaian Disahkan Majelis Hakim, PKPU Totalindo (TOPS) Berakhir
Salomo menyampaikan, TOPS memiliki sejumlah proyek berjalan hingga tahun 2024. Pertama, Proyek Kampung Aquarium Blok A yang berlokasi di Jakarta. Progres proyek sudah 96% dengan nilai kontrak Rp 19,74 miliar.
Kedua, RS Betsaida Cilegon yang progres proyeknya sudah 79,92% dan nilai kontraknya Rp 69,89 miliar. Ketiga, Universitas Riau dengan progres proyek 65,52% dan nilai kontrak Rp 110,78 miliar.
Keempat, Club House MNC Lido di Sukabumi. Progres proyeknya sudah 61,91% dengan nilai kontrak Rp 91,7 miliar.
Kelima, RS St. Elisabeth Purwekerto dengan progres proyek 100% dan nilai kontrak Rp 57 miliar. Keenam, Line Project WP4 di Cilegon dengan progres proyek 100% dan nilai kontrak Rp 118,9 miliar.
“Ketujuh, Royal Glasshouse MNC Jakarta dengan progres proyek 100% dan nilai kontrak Rp 228,77 miliar. Terakhir, Soll Marina Alam Sutera Tangerang dengan progres proyek 48,93% dan nilai kontrak Rp 74,85 miliar,” paparnya.
Baca Juga: BEI Rilis Saham Penghuni Papan Pemantauan Khusus, Berikut Daftarnya
TOPS juga tengah berencana untuk berpartisipasi pada proyek-proyek di IKN. Di tahun 2024, Totalindo akan menyasar proyek yang pendanaanya berasal dari pemerintah dan swasta. Tak hanya itu, TOPS berencana untuk melakukan diversifikasi usaha di tahun 2024.
“Tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan diversifikasi usaha atau bisnis untuk memperkuat pasar dan meningkatkan performa keuangan perusahaan,” ungkap dia.
Asal tahu saja, Majelis Hakim Pengadilan Niaga mengesahkan perjanjian perdamaian antara debitur TOPS dengan kreditur pada 15 Agustus 2023 lalu.
Sebelumnya, pemungutan suara (voting) diselenggarakan pada tanggal 9 Agustus 2023 di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Voting itu dihadiri 100% kreditur separatis dengan perolehan voting 100% setuju dari total nilai tagihan sebesar Rp 974 miliar.
Kreditur konkuren yang hadir pada voting sebanyak 274 kreditur dari total 315 kreditur konkuren. Suara setuju sebanyak 95,7% atau sebanyak 259 dari 274 kreditur konkuren yang hadir, dengan total nilai tagihan sebesar Rp 459 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News