Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatatkan nilai kontrak baru Rp 1,23 Triliun per Februari 2025.
Corporate Secretary PT Total Bangun Persada Tbk, Anggie S. Sidharta menjelaskan, raihan nilai kontrak baru itu terdiri dari proyek pembangunan gedung fasilitas umum, industri dan data center.
“Perolehan ini sekitar 24,6% dari target tahun ini,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (26/3).
TOTL telah menyampaikan sebelumnya bahwa perseroan menargetkan perolehan target kontrak baru senilai Rp 5 triliun di tahun 2025. Target ini lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 5,08 triliun.
Target yang cenderung konservatif itu disebabkan oleh masih tingginya tantangan global dan domestik di tahun 2025 yang memberikan dampak signifikan terhadap industri konstruksi.
Anggie mengatakan, TOTL menyambut baik penahanan suku bunga Bank Indonesia (BI) di level 5,75% pada bulan Maret lalu.
Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) Bukukan Pertumbuhan Kinerja Tahun 2024, Ini Pendorongnya
Sebab, hal itu bisa menjadi penggerak meningkatkan investasi dan konsumsi yang mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengendalikan inflasi agar dapat meredam kenaikan harga barang dan jasa.
“Saat ini perusahaan tidak mempunyai utang ke pihak kedua, sehingga tidak ada dampak langsung dari penahanan suku bunga ini (ke kinerja perseroan),” ungkapnya.
Sepanjang tahun 2024, Total Persada membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 3,09 triliun. Raihan ini naik tipis 1,99% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 3,02 triliun di tahun 2023.
Di tengah peningkatan pendapatan usaha, beban pokok pendapatan perseroan turun dari Rp 2,65 triliun di tahun 2023, menjadi Rp 2,54 triliun di tahun 2024.
Alhasil, TOTL membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 265,42 miliar di tahun 2024. Raihan itu naik 53,70% yoy dari Rp 172,68 miliar tahun sebelumnya.
Anggie menjelaskan, kenaikan kinerja TOTL tahun lalu utamanya didorong oleh carry over proyek dari tahun 2023 yang masih cukup tinggi.
“Selain itu, pertumbuhan pendapatan dan laba TOTL juga dipengaruhi oleh efisiensi dan optimalisasi pada kinerja serta biaya operasional di setiap lininya,” paparnya.
Baca Juga: Total Bangun (TOTL) Bidik Kontrak Baru Rp 5 Triliun di 2025
Selanjutnya: 10 Wanita Terkaya di Dunia Periode April 2025, Alice Walton Belum Terkejar
Menarik Dibaca: Harga HP Samsung A56 Terbaru April 2025, Dapatkan Fitur Unggulan Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News