Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren metaverse yang semakin tinggi, tampaknya memberikan efek yang baik untuk perdagangan aset kripto. Sebuah laporan terbaru menemukan token kripto yang masuk dalam kategori metaverse mengalami peningkatan harga signifikan dalam setahun terakhir.
Laporan dari Kraken Intelligence mengungkap, meski dalam kondisi market kripto yang negatif sejak awal tahun 2022, token kategori metaverse berhasil naik hampir 400% dibanding tahun lalu.
Pertumbuhan harga token kategori metaverse didorong oleh peningkatan minat investor dalam Non-fungible Token (NFT) dan dunia virtual metaverse. Dalam laporan Kraken, dua hal tersebut menjadi pengaruh terbesar mengapa harga mayoritas token metaverse naik, walau dalam bear market.
Dalam laporan itu, token kripto metaverse yang terlihat memimpin pergerakan positif ini adalah Decentraland (MANA) sebesar 41%, Sandbox (SAND) 470%, Axie Infinity (AXS) 511% semua melonjak hanya dalam satu tahun terakhir.
Baca Juga: Investasi Aset Kripto Sudah Dipercaya Investor Ritel di Indonesia
Trader Tokocrypto, Nathan Alexander Agus, melihat kenaikan ini bukan hal yang mengejutkan. Token kategori metaverse memang sudah mulai naik secara signifikan sejak akhir tahun 2021 lalu, pasca tren metaverse marak diberitakan.
Dengan banyaknya perusahaan dan pemerintah yang mulai mengembangkan metaversenya sendiri, kesadaran tentang keberadaan metaverse menjadi semakin luas di masyarakat umum.
“Pertumbuhan NFT dan kejayaan proyek play-to-earn memang mendorong meningkatkan transaksi token kripto yang masuk dalam kategori metaverse. Potensi masih cukup besar, meski market sedang bearish,” kata Nathan dalam keterangan tertulis, Jumat (10/6).
Lebih lanjut, Nathan menjelaskan metaverse diyakini memiliki prospek menjanjikan mengingat belakangan ini semakin banyak orang menghabiskan waktunya di dunia virtual, baik game atau media sosial.
Namun, ia mengingatkan bahwa saat ini, kenaikan harga aset metaverse masih berbasis hype semata. Pasalnya, secara adopsi teknologi masih tidak begitu tinggi walaupun tingkat transaksi yang cukup besar telah terjadi.
Baca Juga: Masih Sideways, Level US$ 32.000 Jadi Resistance Penting untuk Bitcoin
“Investor alangkah lebih baik untuk berhati-hati atas hype yang telah dibangun dengan aset yang berhubungan metaverse. Investor sebaiknya lebih baik menunggu direalisasikan proyeknya, serta menunggu konsep tokenomics yang lebih jelas dahulu,” imbuhnya.
Kenaikan token kripto metaverse memang seperti oase di tengah kategori aset kripto lain justru mengalami penurunan drastis.
Laporan dari Kraken Intelligence melihat pada periode yang sama, nilai jual Bitcoin (BTC) anjlok hingga mencapai 13%, sementara Ethereum ambles 25% dan Token DeFi atau Decentralized Finance turun 72%, penurunan tersebut dialami ketiganya hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News