kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toba Pulp Lestari menargetkan penjualan pulp tahun ini meningkat 8%


Rabu, 07 Februari 2018 / 07:35 WIB
Toba Pulp Lestari menargetkan penjualan pulp tahun ini meningkat 8%


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) menargetkan penjualan pulp tahun ini bisa mencapai 188.000 ton. Pada tahun lalu, penjualan pulp INRU baru tercatat sebesar 173.575 ton.

"Jadi target kenaikan penjualan pulp sebesar 8% dibandingkan dengan tahun lalu," kata Augusta Bonatua Sirait, Assistant Manager Corporate Communications INRU kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2).

INRU belum memberikan proyeksi harga bubur kertas tahun ini. Namun sebagai gambaran, dilansir dari indexmundi.com, harga komoditas wood pulp atau bubur kertas per Desember 2017 kemarin stabil di angka US$ 875 per metrik ton.

Tahun ini, INRU juga akan melakukan revitalisasi pabrik demi efisiensi. Revitalisasi pabrik ini dimulai pada Senin (5/2) lalu dan menelan biaya investasi US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. 

Ekspansi tersebut diprediksi akan tuntas pada kuartal I-2019 mendatang. "Kami berkomitmen merevitalisasi pabrik agar ramah lingkungan dan hemat energi," kata Mulia Nauli, Direktur INRU. 

Melalui revitalisasi pabrik, INRU dapat melakukan perbaikan dan penggantian mesin-mesin. Harapannya, langkah ini dapat meningkatkan kualitas produksi perseroan ini, sekaligus menjadi langkah efisiensi.

Sistem produksi INRU yang baru nantinya akan menggunakan sistem cold blow. Jadi, nantinya suhu yang dibutuhkan untuk melakukan proses memasak bubur pulp hanya di bawah 100 derajat celcius, menggunakan teknologi non condensable gas. 

Dengan demikian bau yang dihasilkan dari proses produksi dapat berkurang secara signifikan dibandingkan sistem produksi saat ini. Dalam proyek ini, INRU akan mempekerjakan lebih dari 1.000 orang, baik pekerja langsung dan tidak langsung.

Kemarin, Bursa Efek Indonesia memasukkan saham INRU ke dalam daftar unusual market activity (UMA). Harga saham ini memang naik tajam. 18 Januari lalu, harga INRU masih Rp 308 per saham. Kemarin, harga INRU ditutup di Rp 770 per saham, atau sudah naik 150%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×