Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) pada tahun depan akan mempertahankan level produksinya di 5 juta-6 juta ton batubara. Peningkatan harga batubara tidak membuat perusahaan gelap mata untuk menggenjot produksi. Yang jelas dengan level produksi yang sama potensi pendapatan perusahaan bisa bertumbuh.
Iwan Sanyoto, Head of Investor Relations TOBA menyatakan bahwa pihaknya tetap mempertahankan level produksi. Selain itu, Toba Bara juga terus mencari kesempatan untuk mengakuisisi tambang baru sebagai strategi meningkatkan cadangan, di samping terus melakukan eksplorasi.
"Dari dulu kami tingkatkan cadangan lewat eksplorasi, selain itu kami cari-cari tambang baru itu strategi yang sama dari dulu. Soal akuisisi on going, kalau bicara kapan dapatinnya ya kami ingin segera dapetin tetapi saat ini belum dapat," kata Iwan kepada Kontan.co.id, Rabu (20/12).
Yang jelas, dengan level produksi yang sama, TOBA bisa mendapatkan potensi pendapatan lebih baik karena harga yang meningkat. Namun dirinya belum mau berandai-andai berapa pertumbuhan yang bisa didapatkan tahun depan. Berkaca pada kinerja sampai dengan kuartal III, pendapatan TOBA memang naik.
Pendapatan TOBA tumbuh 9,97% dari US$ 192,09 juta menjadi US$ 211,25 juta. Laba bersih TOBA pun meningkat hampir tiga kali lipat dari sebelumnya US$ 9,72 juta menjadi US$ 28,97 juta. Oleh karena itu bila harga batubara terus meningkat, maka tahun depan kinerja keuangan TOBA akan membaik.
"Yang jelas ada kenaikan dari sebelumnya, itu sudah pasti karena tahun ini dampak dari peningkatan average selling price (ASP). Harga batubara yang meningkat itu punya implikasi positif dalam EBITDA dan bottom line kami, jadi kondisi tahun depan akan lebih baik,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News