Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan membayar sebagian kewajibannya di tahun ini. Dari laporan tahunan 2012 disebutkan, perseroan ini akan membayar kewajiban sebesar Rp 5,68 triliun di tahun 2013.
Total kewajiban TLKM per akhir 2012 naik menjadi Rp 44,39 triliun dari tahun lalu Rp 42,07 triliun. Total kewajiban itu terdiri dari kewajiban jangka pendek Rp 24,1 triliun dan kewajiban jangka panjang Rp 20,28 triliun.
Sementara, utang jatuh tempo dalam setahun Rp 5,62 triliun. Jumlah itu didominasi utang bank Rp 4,475 triliun. Seperti, fasilitas utang dari Bank Mandiri, BRI, BNI dan dari sejumlah bank asing.
Laporan keuangan Telkom per Desember 2012 menulis, ada rencana membayar utang lebih cepat Rp 5,65 triliun tahun ini, Rp 8,11 triliun di 2014 - 2015 dan Rp 1,75 triliun di 2016 - 2017.
Honesti Basyir, Direktur Keuangan TLKM mengatakan, dana untuk pembayaran sebagian utang itu akan dibiayai dari kas internal dan sebagian dari pendanaan eksternal, seperti pinjaman bank. Namun, Honesti masih belum mau bilang besaran kebutuhan pendanaan eksternal karena masih menunggu keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS). "Yang harus dibayar ada utang bank, obligasi, dan two step loans. Ada rencana untuk pendanaan eksternal," kata dia.
Selama ini, TLKM selalu mengandalkan dana internal untuk memenuhi kewajiban jatuh tempo. Per Desember 2012, TLKM memiliki kas dan setara kas Rp 13,118 triliun. Nah, sepanjang tahun lalu, TLKM sudah membayar utang untuk pinjaman Rp 5,843 triliun.
Arus kas keluar pada tahun 2012 terutama digunakan membayar pinjaman jangka panjang Rp 4,25 triliun, pinjaman jangka pendek Rp 654 miliar dan utang sewa pembiayaan Rp 418 miliar. "Kekuatan likuiditas internal tercermin dari rasio lancar yakni 116,0% atau meningkat dari 95,8% di tahun 2011," ujar Honesti.
Perseroan ini juga masih memiliki fasilitas kredit yang belum dimanfaatkan dari ABN Amro Rp 1,92 triliun, CIMB Niaga Rp 1,2 triliun, Bank BRI Rp 214 miliar, Bank BNI Rp 200 miliar, dan sindikasi BNI, BRI dan Mandiri Rp 2,5 miliar. TLKM mengklaim, rasio utang terhadap ekuitas (DER) 37,4%. Senin (08/04) harga saham TLKM turun 1,87% di Rp 10.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News