Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada terminologi menyebutkan nilai kekayaan seseorang tidak hanya sebatas pada seberapa besaran penghasilnya, tapi pada cara mengatur keuangan.
Untuk itu pengelolaan keuangan atau mengatur keuangan merupakan hal yang perlu dimiliki setiap orang. Idealnya pengeluaran seseorang tidak boleh lebih dari pemasukan yang diterima.
Prinsip itulah yang dipegang oleh pucuk pimpinan bank syariah milik Badan Usaha Usaha Milik Negara (BUMN), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), yakni Hery Gunardi.
“Pertama prinsipnya adalah tidak boleh besar pasak daripada tiang,” ucap Hery dalam acara Monyfest di Jakarta, Jumat (25/11).
Baca Juga: Mengintip Kunci Sukses Investasi Direktur Keuangan Mega Perintis (ZONE) Luki Rusli
Salah satunya dengan cara menjaga konsumsi. Pada dasarnya ada dua jenis konsumsi, yaitu kebutuhan dan keinginan. Hery menilai saat ini banyak yang mempengaruhi seseorang untuk konsumtif pada hal yang tidak esensial.
Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan seseorang adalah menahan diri. Hery bilang sebaiknya seseorang spending pada aset yang bisa menghasilkan atau kebutuhan utama.
“Pesan saya bagaimana caranya mendisiplinkan diri,” tandas Hery.
Baca Juga: Banyak Mahasiswa Terlilit Hutang, Ini Tips Terhindar dari Jeratan Pinjol Ilegal
Setelah mampu menahan diri, selanjutnya setiap individu perlu mengelola keuangannya. Dia bilang tak hanya perusahaan yang wajib melakukan budgeting. Setiap individu juga perlu melakukan budgeting.
Dalam mengalokasikan keuangan, lanjut Hery, ada rule of thumb yang bisa diterapkan. Sebagai bankir dia menilai maksimal 30%–40% dari pendapatan bisa digunakan untuk membayar cicilan.
“Lebih baik lagi 60%–70% untuk kebutuhan sehari-hari hanya 50% dan sisanya 20% digunakan untuk menabung di berbagai instrumen investasi,” pungkas Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News