kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Tips Direktur Djasa Ubersakti, Pio Hizkia Wehantouw, sukses berinvestasi di saham


Minggu, 24 Januari 2021 / 07:40 WIB
Tips Direktur Djasa Ubersakti, Pio Hizkia Wehantouw, sukses berinvestasi di saham


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Investasi saham bukan barang baru bagi Direktur Treasury & Development PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) Pio Hizkia Wehantouw. Ia mengaku telah menanamkan modal di saham lebih dari 15 tahun.

Bagi dia, tips betah berinvestasi di saham adalah menyukai, menjiwai dan mendalami.

Tak heran, ia berinvestasi saham dan meracik portofolio investasinya seperti menjalankan hobi. Saat ini, 45% portofolio Hizkia diisi oleh saham-saham sektor properti. Sementara sisanya diinvestasikan ke sektor-sektor lain yang sedang tren.

Sekadar informasi, saat ini Hizkia memiliki portofolio investasi berupa 62% saham. Lalu sekitar 22% investasinya ditempatkan di deposito dan sekitar 16% berupa tanah.

Tak aneh bila Hizkia lebih banyak menempatkan investasi di saham properti. Maklum, ia kini bekerja di sektor properti. Dus, Hizkia merasa telah mencicipi asam garam di dunia properti dan lebih memahami industri ini.

Baca Juga: Dirut Maybank Kim Eng Sekuritas, Willianto Ie, dapat cuan dari strategi buy and hold

"Jadi saya melihat kinerja saham secara fundamental, ditambah pengalaman saya secara pribadi dalam industri properti," terang dia.

Hizkia tidak asal memilih saham untuk portofolio. Selain memperhatikan fundamental, ia juga mempertimbangkan likuiditas saham. Ini ia pelajari dari pengalamannya.

Di 2018 silam, Hizkia sempat berinvestasi di saham properti yang kurang likuid. Ia pun terjebak di saham tersebut. Akibatnya, ia tak bisa mengubah racikan portofolio aset.

Hizkia mengenang, ia harus memasang penawaran jual berkali-kali untuk melepas saham tersebut. Akhirnya saham tersebut bisa terjual setelah sembilan bulan. Jangka waktu tersebut cukup lama bagi Hizkia yang rata-rata memegang suatu saham dalam jangka waktu enam bulan hingga setahun.

Baca Juga: Mencapai kebebasan finansial dan pensiun dini dengan langkah ini

Tidak mau terulang kembali, saat ini Hizkia menjadikan likuiditas sebagai salah satu syarat utama sebelum memilih saham. Likuiditas penting supaya investor dapat mudah menjual saham jika sewaktu-waktu memerlukan dana.

Selain saham-saham di sektor properti, Hizkia memilih saham di sektor yang sedang tren. Hizkia tentu tetap memperhitungkan sisi fundamental dan likuiditas. Biasanya dia mendiversifikasi portofolio antara dua hingga tiga sektor saham.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×