kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

TINS Borong 8 Unit Kapal Senilai Rp 300 M


Jumat, 17 Juli 2009 / 07:06 WIB
TINS Borong 8 Unit Kapal Senilai Rp 300 M


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) terus menggeber penambangan timah lepas pantai (offshore). Produsen timah terbesar di Indonesia itu akan menambah tujuh unit kapal hisap produksi dan satu unit kapal keruk tipe bucket wheel dredge bagi keperluan penambangan offshore.

Penambahan delapan unit kapal ini akan menghabiskan total dana sebesar Rp 300 miliar. Rinciannya, tujuh unit kapal hisap produksi itu membutuhkan dana Rp 175 miliar. "Setiap unit kapal isap bernilai Rp 25 miliar," kata Abrun Abubakar, Sekretaris Perusahaan TINS, kemarin (16/7).

TINS akan membeli dua unit kapal hisap dari Thailand. Perusahaan ini akan membangun lima unit lainnya di PT Dok Air Kantung. Dok Air adalah anak usaha TINS.

Pembangunan satu unit kapal keruk tipe bucket wheel dredge akan menghabiskan dana sekitar Rp 175 miliar. "Kami akan mengambil dana kas internal perusahaan bagi tambahan pendanaan proyek kapal ini," imbuh Abrun.

Dengan adanya tambahan tujuh unit kapal hisap produksi ini, TINS akan mengoperasikan sekitar 32 unit kapal hisap produksi. Sementara untuk kapal keruk tipe bucket line, totalnya akan menjadi 16 unit. "Kami mengusahakan tahun ini sudah bisa selesai semua. Namun utnuk kapal keruk mungkin akan selesai 2010," kata Abrun.

Penambahan unit kapal hisap produksi dan kapal keruk ini merupakan bagian strategi TINS untuk menggenjot produksi timah lepas pantai. Perusahaan tambang plat merah ini berniat menaikkan produksi offshore menjadi 50% dari total produksi timah TINS tahun sekarang.

Sebagai catatan, tahun lalu kontribusi produksi timah offshore masih sekitar 30%. Selebihnya dari produksi penambangan darat.

TINS menargetkan, produksi timah tahun ini mencapai 45.000 ton per tahun. Artinya TINS akan mendapat timah sebanyak 22.500 ton dari penambangan lepas pantai.

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham TINS berada di posisi Rp 1.860 per saham, turun 1,06% dari posisi Rabu (15/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×