kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TINS bidik produksi timah tumbuh 20%


Selasa, 07 Februari 2017 / 08:11 WIB
TINS bidik produksi timah tumbuh 20%


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) membidik produksi tahun ini 30.000 ton. Jumlah ini tumbuh 20% dibandingkan estimasi produksi 2016, yaitu 25.000 ton.

Demi menggenjot produksi, TINS mengalokasikan belanja modal tahun 2017 senilai Rp 2,3 triliun, naik 130% dibandingkan dengan capex tahun lalu sebesar Rp 1 triliun. Sebagian besar dana digunakan untuk menambah kapasitas produksi, peremajaan alat tambang dan perawatan alat yang sudah ada.

Direktur TINS M Riza Pahlevi menyatakan, peningkatan produksi dilakukan demi memenuhi permintaan timah di pasar global. TINS adalah eksportir logam timah terbesar di dunia. "Hampir 95% produksi PT Timah diekspor ke luar negeri. Tujuan ekspor terbesar yaitu Asia, Eropa dan Amerika," ujar dia, Senin (6/2).

TINS menargetkan pendapatan tahun ini naik 10%. Proyeksi ini sudah memperhitungkan pendapatan dari bisnis lain, seperti rumahsakit, galangan kapal isap produksi dan residensial. TINS juga memperkirakan harga timah tahun ini stabil di US$ 20.000 hingga US$ 21.000 per ton.

Hingga kuartal III-2016, pendapatan TINS turun 8,98% year-on-year (yoy) menjadi Rp 4,68 triliun. Ini terjadi seiring penurunan produksi bijih timah 22,83% (yoy) menjadi US$ 15.973 per ton.

Namun, TINS meraup laba bersih Rp 50,65 miliar, antara lain dipicu efisiensi. Jumlah ini tumbuh lima kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 10,45 miliar.

Selain menambah kapasitas produksi, untuk mengerek produksi timah, TINS memberikan bantuan ke pemasok bijih timah. Saat ini, pemasok perseorangan berjumlah hampir 1.000 dan pemasok koperasi mencapai 100 pemasok.

Demi mempermudah administrasi dan pembiayaan, TINS meneken perjanjian kerjasama supplier financing dan kartu debit co-branding dengan Bank Mandiri. Perjanjian ini untuk efisiensi proses bisnis dan mengoptimalkan tambang bijih timah.

Fasilitas ini adalah pembiayaan untuk pemasok dan menyiapkan rekening tabungan atas nama pemasok, serta menerbitkan kartu debit co-branding dengan desain khusus, yaitu kartu tambang Timah. Nantinya kartu ini menampung dana pembayaran bijih timah yang dijual ke TINS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×