kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.062   78,44   1,12%
  • KOMPAS100 1.056   15,43   1,48%
  • LQ45 829   12,28   1,50%
  • ISSI 215   2,22   1,05%
  • IDX30 422   6,37   1,53%
  • IDXHIDIV20 509   7,10   1,41%
  • IDX80 120   1,81   1,53%
  • IDXV30 125   0,67   0,54%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

TikTok Shop Balik Lagi, Adi Sarana Armada (ASSA) Masih Wait and See


Kamis, 11 Januari 2024 / 17:49 WIB
TikTok Shop Balik Lagi, Adi Sarana Armada (ASSA) Masih Wait and See
ILUSTRASI. AnterAja masih menanti perkembangan konsolidasi antara TikTok Shop dengan PT Tokopedia untuk memberikan layanan logistik.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melalui entitas usahanya, PT Tri Adi Bersama yakni AnterAja masih menanti perkembangan konsolidasi antara TikTok Shop dengan PT Tokopedia untuk memberikan layanan logistik.

Direktur Adi Sarana Armada Tjoeng Suyanto menjelaskan saat TikTok Shop hadir ke Indonesia, ASSA belum melayani pelanggannya karena secara volume pengiriman dan harga belum masuk ke profitabilitasnya. 

"Sehingga saat TikTok Shop tutup tidak berpengaruh terhadap kinerja ASSA," kata dia dalam paparan, Rabu (10/1). 

Suyanto menuturkan kembalinya TikTok Shop dengan bergabung ke Tokopedia masih dalam tahap permulaan sehingga ASSA masih terus memantau integrasi antar dua platform e-commerce itu. 

Baca Juga: Adi Sarana Armada Perkuat Bisnis Jasa Logistik dengan Sertifikasi Halal

Namun dia memastikan ASSA masih akan tetap melayani pelanggan Tokopedia. Sedangkan untuk pelanggan TikTok Shop, ASSA masih terus menanti perkembang yang terjadi. 

"Kami belum ada rencana masuk ke dalam TikTok Shop karena masih menunggu strategi logistiknya seperti apa," ucap Suyanto. 

Di sisi lain, kehadiran TikTok Shop juga akan membuat persaingan di industri e-commerce bakal semakin panas. Ini bisa memicu aksi bakar uang besar-besaran demi mengambil pangsa pasar

Suyanto menilai aksi bakar uang itu juga akan membuat para e-commerce akan melakukan efisiensi, termasuk di bidang logistik. Salah satunya, para perusahaan telah mendirikan perusahaan logistik sendiri atau in house. 

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Menambah 5.000 Kendaraan Baru

Misalnya, Tokopedia telah memiliki GoTo Logistics (GTL). Sementara PT Lazada Indonesia punya Lel Express. Kemudian PT Shopee Internasional Indonesia punya SPX Express. 

"Namun kami bisa bekerja sama dengan in house logistik para e-commerce dengan penyewaan kendaraan. Ini akan menguntungkan bagi kami karena tidak perlu mengeluarkan biaya lebih," ucap Suyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×