Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham anggota LQ45 masih catatkan koreksi sepanjang tahun. Berdasarkan Bloomberg, indeks saham LQ45 secara year to date (ytd) sudah terkoreksi hingga 11,97%.
Koreksi tersebut dua kali lipat lebih dalam, dari koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,48%.
Adapun emiten LQ45 yang harga sahamnya paling tertekan menurut Bloomberg adalah, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) sebanyak 33,39% ytd, diikuti PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) 32,57%, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 31,37%, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) koreksi 29% dan PT PP Tbk (PTPP) 26,14%.
Di tengah tren penurunan tersebut, Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, terdapat tiga sektor saham yang masih prospektif hingga akhir tahun. Mereka adalah sektor perbankan, konsumsi dan konstruksi.
"Ke depan paling dominan perbankan dan konstruksi, karena ada momentum pertumbuhan ekonomi di satu semester ke depan," ujar William kepada Kontan, Jumat (3/8).
Ditambah lagi, akan ada dua event besar dunia yang akan diselenggarakan di Tanah Air, yakni annual meeting IMF dan World Bank, serta Asian Games. Secara makro ekonomi, William menilai itu akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia.
"Sektor pertama yang akan terkena dampaknya adalah perbankan," jelasnya.
Sektor berikutnya adalah konsumsi, dimana tren daya beli masyarakat saat ini, tengah merujuk ke arah penguatan. Sehingga sektor konsumsi berpotensi untuk menguat, meskipun belum akan signifikan.
Sektor lainnya ada konstruksi, di mana kaitannya sangat erat dengan pemilihan umum (pemilu). Bahkan menurutnya, selama periode pemilu, terdapat pola penguatan hingga 100% di sektor konstruksi.
"Ada kemungkinan sektor konstruksi akan mengalami penguatan serupa dan akan mendongkrak kinerja IHSG keseluruhan dan LQ45 hingga akhir tahun ini dan tahun depan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News