Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sementara itu, dari segi valuasinya, Sukarno menilai, TOWR dan TBIG tergolong mahal jika dilihat dari mayoritas pendekatan, baik PE, PBV, P/S dan EV/Ebitda.
Berdasarkan RTI, price to earning ratio (PER) TOWR saat ini adalah sebesar 19,05 kali dan TBIG 31,81 kali. "Dengan bakal dimasukkan ke dalam indeks LQ45, ada prospek untuk pergerakan saham-saham ini," ucap dia.
Sebaliknya, saham TINS tergolong murah dilihat dari berbagai pendekatan.
Baca Juga: IHSG langsung turun pada pembukaan perdagangan hari ini
Meksipun begitu, ia merekomendasikan investor untuk trading buy saham-saham ini. Pasalnya, harga TOWR dan TBIG yang sudah premium memiliki kemungkinan untuk turun. Sementara harga saham TINS belum menunjukkan sinyal kenaikan.
Secara teknikal, target harga TBIG terdekat berada di level Rp 1.200 per saham dengan support 1 Rp 1.120 dan support 2 Rp 1.085. "Untuk TOWR terdekat menguji target harga Rp 825. Jika berhasil break, bisa potensi lanjut Rp 845 dengan support 1 Rp 780 dan support 2 Rp 770," ungkap Sukarno.
Sementara itu, Okie memasang rekomendasi netral untuk TINS karena melihat kecenderungan harga sahamnya akan turun. Ia menyarankan buy TBIG dengan target harga 1.260 per saham dan TOWR Rp 960 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News