Reporter: Aldo Fernando | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham tiga emiten semen berada di zona hijau pada perdagangan Kamis (21/2). Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) ditutup melesat 400,00 poin atau 2,05% ke posisi Rp 19.900. Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menguat 25 poin atau 0,19% ke Rp 12.925. Saham emiten semen ketiga, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menguat 5 poin atau 0,33% ke posisi Rp 1.520.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino berpendapat, prospek sektor semen pada tahun ini akan positif karena adanya konsolidasi di industri semen, yakni SMGR yang mengakuisisi PT Holcim Indonesia (SMCB).
“Sehingga praktis pemain besar tinggal dua, yaitu SMGR dan INTP. Dampaknya adalah emiten lebih bisa mengontrol harga jual. Atau dengan kata lain perang harga yang selama ini terjadi bisa diminimalisir sehingga dampaknya bagus buat emiten semen,” ujar Mino kepada Kontan.co.id, Kamis (21/2).
Senada, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, prospek saham emiten semen masih cukup baik untuk ke depannya.
Valdy menjelaskan, dengan pertumbuhan ekonomi seperti tahun lalu dan ada tekanan pelemahan rupiah ditambah suku bunga acuan tinggi, penjualan semen nasional masih tumbuh 8,6% pada tahun 2018.
“Dengan ekspektasi suku bunga dan nilai tukar rupiah yang lebih stabil di sepanjang tahun ini, maka ada potensi penjualan semen membaik pada 2019,” jelas Valdy kepada Kontan.co.id, Kamis (21/2).
Valdy menambahkan, pasar properti yang diperkirakan lebih baik pada 2019 dan anggaran belanja infrastruktur yang juga meningkat pada tahun ini akan membantu menopang potensi penjualan semen pada tahun ini.
Untuk saat ini, kata Valdy, nilai saham emiten tersebut masih didorong ekspektasi perbaikan kinerja industri semen. “Sebab PER ketiganya relatif tinggi saat ini,” jelas Valdy.
Berdasarkan RTI Business, Kamis (21/2), PER SMGR tercatat sebesar 27,56 kali, INTP 88,84 kali, dan SMBR 304 kali.
Oleh karena itu, demikian Valdy, pelaku pasar perlu memperhatikan kinerja emiten pada Kuartal IV 2018. “Jika ada perbaikan atau sesuai ekspektasi, penurunan PER dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi beli,” katanya.
Valdy merekomendasikan beli untuk SMGR dengan target harga Rp 13.500- Rp 14.000 per saham dan INTP di kisaran Rp 21.000. Sementara, Mino merekomendasikan beli untuk saham SMGR dengan target harga Rp 14.000, hold untuk INTP di target harga Rp 17.400, dan jual SMBR di target harga Rp 400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News