Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya mengangkat penghentian sementara (suspensi) perdagangan sahamnya, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menyelenggarakan public expose insidentil pada Rabu, 26 Februari 2020.
Sebelumnya, AISA juga menyampaikan keterbukaan informasi pada 21 Februari 2020. Isinya adalah penjelasan mengenai penyebab auditor memberikan opini Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer) untuk laporan keuangan AISA.
Baca Juga: Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) rencanakan aksi korporasi kedua
Sebagai pengingat, Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk memperpanjang suspensi saham AISA sejak sesi I perdagangan Senin, 17 Februari 2020 di seluruh pasar.
Pasalnya, laporan keuangan AISA mendapatkan opini disclaimer dua tahun berturut-turut, yaitu laporan keuangan 2017 restated dan laporan keuangan 2018 yang telah diaudit.
Sekretaris Perusahaan AISA Michael Hadylaya mengatakan, pelaksanaan public expose insidentil dan penyampaian keterbukaan informasi tersebut sehubungan dengan Surat Edaran BEI No. SE-008/BEJ/08-2004.
Baca Juga: Rombak komisaris dan direksi, simak rencana bisnis Tiga Pilar Sejahtera (AISA)
"Yang mana berdasarkan Surat Edaran tersebut, pelaksanaan keterbukaan informasi dan public expose insidentil dilakukan agar efek perusahaan tercatat dapat diperdagangkan di pasar negosiasi," kata dia, Rabu (26/2).
Di sisi lain, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, pihaknya masih akan melakukan evaluasi terkait dengan pemenuhan kewajiban yang disampaikan oleh AISA. Pasalnya, sampai saat ini, AISA masih memperoleh dua kali opini disclaimer atas laporan keuangannya.
Baca Juga: Batas maksimal suspensi sudah dekat, begini respons manajemen Tiga Pilar (AISA)
Selain itu, menurut BEI, terdapat beberapa kewajiban administratif lainnya yang belum dipenuhi AISA.
"Bursa akan mempertimbangkan untuk melakukan pencabutan suspensi perdagangan jika semua hal yg menjadi penyebab dikenakan suspensi telah di-follow up dan semua kewajiban administratif telah dipenuhi," ungkap Nyoman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News