kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tiga pabrik Budi Starch akan beroperasi 2015


Jumat, 05 Desember 2014 / 19:00 WIB
ILUSTRASI. Insider Monkey telah menggunakan PDB nominal negara untuk menentukan peringkat 50 ekonomi terbesar di dunia di 2023. REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Widyanto Purnomo | Editor: Tedy Gumilar

JAKARTA. PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) bakal merampungkan pembangunan tiga proyek pada tahun depan. Untuk itu, produsen tepung tapioka dan pemanis buatan (sweetener) tersebut telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/apex) pada tahun 2015 sebesar Rp 300 Miliar.

 

“Ketiga pabrik tersebut sudah mulai dibangun sejak 2014, dan akan selesai pada tahun 2015,” Ujar Mawarti Wongso, Corporate Secretary PT Budi Starch & Sweetener Tbk, seusai public expose di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (5/12)

 

Adapun ketiga pabrik yang akan selesai dibangun pada tahun depan tersebut adalah pabrik glukosa, sorbitol dan maltodextrine yang berlokasi di Lampung dengan kapasitas produksi 72.000 ton per tahun. Nilai investasi untuk pabrik ini sebesar Rp 180 miliar.  

 

Berikutnya pabrik fruktosa di Kriyan, Jawa Timur dengan kapasitas produksi sebesar 72.000 ton per tahun. Nilai Investasi untuk pabrik ini mencapai Rp 150 miliar. Terakhir, BUDI juga membangun pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2 x 6 MW, di Way Abung, Lampung. Nilai investasi untuk pembangkit listrik ini adalah Rp 180 miliar. Jadi total nilai investasi untuk ketiga proyek ini mencapai Rp 510 miliar.

 

“Dana belanja modal sudah dikeluarkan mulai tahun ini karena pembangunan pabrik memang sudah dimulai. Tahun depan dana belanja modalnya untuk merampungkan ketiga pabrik tersebut dan biaya maintenance-nya," ujar Mawarti.

Dari capex Rp 300 miliar yang akan dikucurkan tahun depan, pabrik glukosa di Lampung bakal mendapat suntikan Rp 90 miliar. Sementara pabrik fruktosa di Kriyan mendapat jatah Rp 100 miliar. Sedangkan untuk pembangunan pembangkit listrik di Lampung mendapat Rp 50 miliar. Selain itu, BUDI pun menyiapkan dana untuk maintenance ketiga fasilitas anyar tersebut sebesar Rp 50 miliar.

 

Untuk diketahui, BUDI telah merampungkan dua pabrik tambahan pada tahun ini. Pertama, adalah pabrik yang memproduksi fruktosa melalui anak perusahaan PT Associated British Budi dengan kapasitas 21.600 ton per tahun. Kedua, pabrik yang memproduksi tepung tapioka yang berlokasi di Makassar dengan kapasitas produksi 30.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×