Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Posisi rupiah kembali menguat pada penutupan transaksi di pasar spot sore ini (16/7). Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,4% menjadi 11.696 per dollar AS. Sebelumnya, pada tiga hari terakhir, posisi mata uang Garuda keok hingga 1,4%.
Sementara itu, di pasar offshore, nilai kontrak non deliverable forward rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan perkasa 0,7% menjadi 11.750 per dollar AS. Posisi ini 0,5% lebih lemah dari posisi di pasar spot.
Menurut analis, penguatan rupiah pada sore ini terkait spekulasi bahwa investor memburu aset-aset berdenominasi rupiah.
Selain itu, investor juga bereaksi positif atas hasil sementara pemilihan presiden (pilpres) yang menunjukkan kemenangan bagi pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saat rupiah melemah, investor melakukan aksi beli. Meski setelah hasil final pilpres diumumkan, masih ada potensi sengketa hukum atas keputusan KPU. Sehingga, ketidakpastian politik masih akan terus berlanjut," jelas Dini Agmivia Anggraeni, fixed income analyst PT Maybank Kim Eng Securities di Jakarta.
Asal tahu saja, salah satu situs penayang real count, Kawalpemilu.org menyatakan pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla sementara unggul dengan memeroleh 52,84% suara. Sedangkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memeroleh 47,15%.
Hingga berita ini diturunkan, proses entry data oleh situs ini telah memenuhi 95,69% dan terus diperbaharui setiap sepuluh menit. Pendiri Kawalpemilu.org Ainun Najib mengatakan, hasil ini tidak berbeda jauh dengan hasil hitung cepat yang dirilis oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dengan perolehan 52,71% untuk Jokowi-JK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Kurs rupiah JISDOR keok ke Rp 11.805
Rupiah tergerus euforia Yellen
