Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Harga si kuning mentereng diramal akan semakin berkilau pada tahun ini. Berdasarkan prediksi Thomson Reuters GMFS yang berbasis di London, harga emas akan mendaki menuju level US$ 1.900 per troy ounce dan mencapai rata-rata harga rekor tertinggi pada paruh pertama tahun ini.
Harga rata-rata emas di sepanjang tahun lalu adalah US$ 1.669 per troy ounce. Menurut GFMS, pada enam bulan pertama tahun ini, harga rata-rata emas akan berkisar US$ 1.775 per troy ounce seiring lonjakan harga emas yang akan menguji level US$ 1.900. Harga emas mencapai rekor tertinggi pada September 2011 lalu di level US$ 1.921,15 per troy ounce.
GMFS beralasan, stimulus bank sentral global akan kembali mengerek permintaan emas sebagai alat investasi.
"Meskipun sekarang ini muncul spekulasi mengenai struktur dan nasib kelangsungan program quantitative easing the Fed, namun kebijakan penetapan suku bunga di rekor terendah di seluruh negara Barat akan tetap dipertahankan di 2013," papar Philip Klapwijk, global head of metals analytics GMFS.
Dia menambahkan, hal tersebut akan terus menyokong permintaan investor terhadap emas akibat ketiadaan investasi berisiko rendah yang menawarkan yield yang menarik.
Sekadar mengingatkan, emas mencatatkan kenaikan selama 12 tahun berturut-turut pada tahun lalu. Kenaikan harga emas diakibatkan oleh bank sentral global, mulai dari Eropa hingga China, mengucurkan stimulus tambahan untuk mengerek perekonomian mereka.
Tadi malam (17/1) pukul 16.40 waktu London, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,3% pada bulan ini menjadi US$ 1.680,05 per troy ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













