kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

The Fed pertahankan bunga, Bursa AS tak antusias


Kamis, 04 Mei 2017 / 06:41 WIB
The Fed pertahankan bunga, Bursa AS tak antusias


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis pada perdagangan Rabu waktu setempat (3/5), setelah bank sentral Federal Reserve memutuskan mempertahankan bunga. Tidak ada laporan keuangan perusahaan terlalu menggembirakan juga bagi Wall Street kemarin sebagai faktor penguat. 

The Fed mempertahankan bunga di level 0,75% - 1%, setelah naik 25 basis poin pada Maret lalu. Ini merupakan langkah pengetatan ekonomi pertama The Fed sejak resesi tahun 2009. 

Meski pertumbuhan ekonomi kuartal I-2017 AS melemah, The Fed menekankan pada tren pertumbuhan ketenagakerjaan. Pasar kembali melihat, The Fed akan menaikkan bunga dua kali lagi pada tahun ini, terdekat pada bulan Juni.

Indeks finansial S&P menguat 0,6% tadi malam, terdorong peluang kenaikan bunga The Fed Juni mendatang. Meski begitu, 7 dari 11 sektor melemah.

"The Fed kembali memberi sinyal akan menaikkan bunga secara berkala. Kemungkinan bunga naik pada Juni mendatang," kata Ryan Sweet, Ekonom Senior di Moody's Anaytics di West Chester, Pennsylvania pada Reuters

Indeks S&P 500 turun 3,04 poin atau 0,13% menjadi 2.388,13. Nasdaq Composite jatuh 22,82 poin atau 0,37%, penurunan terbesar dalam tiga pekan terakhir. Dow Jones Industrial Average naik 8,01 poin atau 0,04% menjadi 20.957,9.

Saham Apple turun 0,3% ikut memberatkan bursa AS, setelah kemarin mengumumkan penurunan penjualan iPhone yang cukup mengejutkan. Pasar memperkirakan, pertumbuhan laba korporasi kuartal I-2017 sebesar 14,2%, terbesar sejak tahun 2011. Setelah pemilihan Presiden Donald Trump pada November lalu, S&P sudah naik 11,6%, terdorong ekspektasi laju belanja negara dan jor-joran memberikan insentif bagi pebisnis.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×