kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

The Fed kirim sinyal akan memangkas bunga, dollar AS melemah atas euro


Kamis, 20 Juni 2019 / 16:46 WIB
The Fed kirim sinyal akan memangkas bunga, dollar AS melemah atas euro


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) yang memberi sinyal untuk memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat, membuat mata uang dollar AS (USD) loyo terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk euro (EUR). Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (20/6) pukul 15:55 WIB, pasangan kurs EUR/USD naik 0,58% ke level 1,1291.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan pasangan kurs tersebut berpotensi naik terbatas pada perdagangan Jumat (21/6). "Pemicunya masih sama, karena hasil rapat Federal Open Market Committe (FOMC) menyusul pernyataan Bank Sentral Eropa (ECB) sebelumnya. Dua bank sentral itu cenderung dovish terhadap kebijakan moneter," jelas Faisyal kepada Kontan, Kamis (20/6).

Berdasarkan hasil pertemuan The Fed semalam, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell memberikan sinyal pemangkasan suku bunga acuan memungkinkan dilakukan pada bulan depan. Hal ini sekaligus memperkuat pandangan pasar bahwa The Fed kemungkinan akan menggunting suku bunga acuan hingga tiga kali di tahun ini.

Dalam rapat FOMC, Rabu (19/6), Powell mengumumkan bahwa the fed fund rate (FFR) tetap di rentang 2,25% - 2,5%. Adapun sinyal untuk memangkas FFR di bulan depan, dilakukan demi mengantisipasi risiko perang dagang dan sekaligus inflasi AS yang rendah. Hingga akhir tahun ini inflasi AS diprediksi hanya sekitar 1,5%.

Di sisi lain, akhir pekan ini sejumlah negara Uni Eropa bakal merilis data ekonomi, seperti indeks jasa dan indeks manufaktur di Jerman dan zona euro. Menurut Faisyal, jika data tersebut berada di bawah ekspektasi, bukan tidak mungkin pasangan EUR/USD akan terhempas pada perdagangan besok.

"Apalagi, pandangan Gubernu ECB Mario Draghi yang mengindikasikan dovish terhadap kebijakan moneternya," imbuhnya.

Faisyal merekomendasikan sell on rally untuk pasangan EUR/USD pada perdagangan besok (21/6). Hal ini diikuti indikator teknikal di mana harga sudah berada di atas MA 50, MA 100 dan MA 200. Sedangkan untuk MACD berada di area 0,0008 yang mengindikasikan bullish.

Indikator RSI berada di area 66,70 yang mengindikasikan harga sudah jenuh beli. Sedangkan untuk Stochastic berada di area 92,32 yang berada di area jenuh beli, sehingga perlu diwaspadai ketika data ekonomi zona euro di bawah ekspektasi.

Adapun rentang pergerakan pasangan EUR/USD untuk perdagangan Jumat (21/6), yakni di level support 1,1240; 1,1180; 1,115. Sedangkan level resistance berada di 1,1330; 1,1400; dan 1,1485.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×