kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

The Fed berhati-hati menggelar tapering off, rupiah menguat


Senin, 30 Agustus 2021 / 19:51 WIB
The Fed berhati-hati menggelar tapering off, rupiah menguat
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat pada Selasa (31/8).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve belum mengumumkan kapan tepatnya tapering off dilakukan meski memberi sinyal pengurangan pembelian obligasi tahun ini. Dampaknya, analis memproyeksikan nilai tukar rupiah masih berpeluang untuk kembali menguat. 

Mengutip Bloomberg, rupiah menguat 0,33% ke Rp 14.370 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat 0,39% ke Rp 14.374 per dolar AS. 

Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo mengatakan, secara luas pernyataan The Fed di Jackson Hole tidak mengecewakan karena tapering off tetap akan dilakukan. Namun, tidak ada pengumuman mengenai kapa waktunya tapering off dilakukan. 

Baca Juga: CDS Indonesia turun ke level terendah sejak Februari 2021

Sutopo melihat The Fed masih terlihat hati-hati dalam melakukan tapering off karena masih menunggu data pekerjaan periode Agustus dan perkembangan virus Covid-19 varian delta.

Sementara itu, di akhir bulan, Sutopo memproyeksikan tidak ada pergerakan rupiah yang signifikan. Pelaku pasar juga masih menanti data upah non pertanian AS di akhir pekan ini. Data tersebut diproyeksikan menurun ke 800.000 dari laporan bulan lalu yang berada di angka 943.000.

"Hasil data yang lebih baik akan mendukung dolar AS dan hasil yang kurang baik akan berefek negatif bagi dolar AS," kata Sutopo, Senin (30/8).  

Sutopo memproyeksikan pergerakan rupiah di Selasa (31/8) masih berpotensi menguat ke rentang Rp 14.285 per dolar AS-Rp 14.365 per dolar AS. 

Baca Juga: Penguatan rupiah terbantu aliran dana yang masuk ke pasar obligasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×