kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga, Ini Mata Uang yang Diuntungkan


Rabu, 11 September 2024 / 19:21 WIB
The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga, Ini Mata Uang yang Diuntungkan
ILUSTRASI. Examples of Japanese yen banknotes are displayed at a factory of the National Printing Bureau producing Bank of Japan notes at a media event about a new series of banknotes scheduled to be introduced in 2024, in Tokyo, Japan, November 21, 2022. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi pemangkasan suku bunga global yang semakin kuat membuat indeks dolar melemah. Diperkirakan kondisi ini akan membuat sejumlah mata uang utama menguat.

Research and Development ICDX, Taufan Dimas Hareva mengatakan pemangkasan suku bunga global biasanya menunjukkan bahwa bank sentral sedang berusaha untuk merangsang pertumbuhan ekonomi atau merespons kondisi ekonomi yang kurang baik. 

"Namun jika pemangkasan suku bunga ini sejalan dengan penurunan suku bunga di negara lain atau jika ada ketidakpastian ekonomi global yang mendorong investor untuk mencari aset aman seperti USD, dampaknya bisa beragam," kata Dimas, dalam risetnya, Rabu (11/9). 

Dimas menganalisis, untuk mata uang GBP bisa tertekan jika Bank of England (BoE) memangkas suku bunga secara agresif. Apalagi jika pemangkasan suku bunga di Inggris terjadi lebih buruk dibandingkan dengan negara lain maka GBP bisa lebih tertekan.

Baca Juga: Simak Prospek Mata Uang Utama Saat Sentimen Penurunan Fed Rate Makin Kuat

Begitupun EUR yang juga bisa tertekan apabila European Central Bank (ECB) turut memangkas suku bunga. Sementara AUD bisa tertekan jika dampak pemotongan Fed rate mencerminkan penurunan dalam permintaan global atau ketidakstabilan ekonomi, sebab AUD akan tertekan karena ketergantungannya pada ekspor komoditas.

Untuk dolar Hong Kong, karena mata uang ini terikat dengan USD melalui sistem peg, jadi pergerakan HKD lebih tergantung pada pergerakan USD. Jika USD melemah, HKD mungkin juga akan tertekan dalam jangka pendek.

Di sisi lain, Dimas merekomendasikan mata uang utama yang akan menguat. Kandidat pertama yang ia pilih adalah Yen Jepang. Meskipun Bank of Japan (BoJ) juga diasumsikan memangkas suku bunga, namun pergerakan JYP biasanya bakal menguat karena sifatnya yang safe haven. Sehingga selama ketidakstabilan global, investor mungkin akan beralih ke yen sebagai aset aman.

Dimas juga memilih Franc Swiss sebagai mata uang yang akan menguat. Penyebabnya lagi-lagi karena sifatnya sebagai safe haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×