Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) resmi menghentikan lini bisnis polyester setelah segmen tersebut mencatat kerugian beruntun selama beberapa tahun dan tidak lagi memberikan kontribusi positif bagi kinerja maupun strategi jangka panjang perusahaan.
Wakil Presiden Direktur ADMG, Djali Halim, menjelaskan bahwa kerugian pada divisi polyester terutama dipicu oleh tekanan harga jual akibat kelebihan pasokan global, kebijakan impor, serta persaingan ketat dengan produk impor.
Selain itu, fluktuasi harga bahan baku turut mendorong biaya produksi meningkat, sementara permintaan yang melemah membuat utilisasi pabrik rendah sehingga biaya tetap menjadi tidak efisien.
Baca Juga: IHSG Terkoreksi Usai Cetak Rekor, Tren Penguatan Masih Terbuka hingga Akhir 2025?
Berbagai upaya efisiensi dan restrukturisasi internal telah ditempuh manajemen, namun belum mampu memulihkan profitabilitas divisi tersebut.
"Oleh karena itu, penghentian kegiatan segmen operasi divisi polyester dipandang sebagai langkah strategis yang tepat untuk menjaga keberlanjutan dan kesehatan keuangan ADMG secara keseluruhan," kata Djali di keterbukaan informasi, Senin (17/11/2025).
Djali juga menerangkan sesuai Pasal 25 ayat (1) POJK 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, keputusan ini tidak memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) Menebar Dividen Interim Rp 30 per Saham, Cek Jadwalnya
Alasannya, divisi polyester telah mencatat kerugian selama lima tahun berturut-turut (2020–2024) dan penghentian operasional tidak berdampak pada kelangsungan usaha ADMG sebagai perusahaan terbuka.
"Tidak terdapat dampak hukum atas penghentian permanen segmen operasi divisi polyester, sebab perusahaan telah menyelesaikan seluruh kewajiban kepada karyawan maupun kepada pelanggan. Lebih lanjut, tidak terdapat dampak finansial atas penghentian permanen segmen polyester karena lini bisnis ini sudah tidak beroperasi sejak tahun 2022," tambahnya.
Hingga akhir penutupan perdagangan Selasa (18/11/2025), harga saham ADMG berada di level Rp 163 per saham. Secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini menguat 49,54%.
Selanjutnya: IHSG Terkoreksi Usai Cetak Rekor, Tren Penguatan Masih Terbuka hingga Akhir 2025?
Menarik Dibaca: Ini Cara Bank Sampah dan Wings Dorong Pilah Sampah di Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













