kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tertekan yield US Tresury, rupiah melemah ke Rp 14.267 per dolar AS hari ini


Kamis, 04 Maret 2021 / 19:25 WIB
Tertekan yield US Tresury, rupiah melemah ke Rp 14.267 per dolar AS hari ini
ILUSTRASI. Rupiah ditutup melemah ke Rp 14.267 per dolar AS


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali ditutup koreksi ke level Rp 14.267 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (4/3). Ini membuat rupiah melemah 0,15% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 14.245 per dolar AS.  

Walau begitu, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia berhasil menguat 0,24% menjadi Rp 14.299 per dolar AS. 

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, rupiah terseret sentimen eksternal. Terutama datang dari yield US Treasury tenor acuan 10 tahun kembali naik.

"Memang, masih di bawah level 1,6% yang diraih minggu lalu, tetapi kenaikan yield ini memberikan pukulan ganda untuk rupiah," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3).

Baca Juga: Loyo lagi, rupiah ditutup melemah 0,15% ke Rp 14.267 per dolar AS pada hari ini (4/3)

Menurut Alwi, kenaikan yield US Treasury membuat sentimen risk-on memudar. Investor pun akhirnya lebih memilih memburu dolar AS yang merupakan aset safe haven ketimbang aset berisiko. 

Keperkasaan obligasi Negeri Paman Sam pun berpotensi membuat capital outflow di pasar keuangan dalam negeri. "Jika yield US Trasury naik, maka selisih bunga antara obligasi Indonesia dan AS semakin menyempit yang mengakibatkan SUN tidak menarik lagi, apalagi BI sudah memangkas suku bunga di bulan lalu," ungkap Alwi. 

Dengan prospek pemulihan ekonomi AS yang terus meningkat, hal ini berpotensi kerek inflasi. "Ketika inflasi naik, maka ada pergeseran kebijakan moneter dari Federal Reserve yang tadinya super longgar menjadi dilakukan normalisasi," tambahnya.

Selanjutnya: Rupiah kembali melemah ke RP 14.267 per dolar AS, ini sentimen yang mempengaruhinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×