Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali ditutup koreksi ke level Rp 14.267 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (4/3). Ini membuat rupiah melemah 0,15% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 14.245 per dolar AS.
Walau begitu, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia berhasil menguat 0,24% menjadi Rp 14.299 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, rupiah terseret sentimen eksternal. Terutama datang dari yield US Treasury tenor acuan 10 tahun kembali naik.
"Memang, masih di bawah level 1,6% yang diraih minggu lalu, tetapi kenaikan yield ini memberikan pukulan ganda untuk rupiah," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3).
Baca Juga: Loyo lagi, rupiah ditutup melemah 0,15% ke Rp 14.267 per dolar AS pada hari ini (4/3)
Menurut Alwi, kenaikan yield US Treasury membuat sentimen risk-on memudar. Investor pun akhirnya lebih memilih memburu dolar AS yang merupakan aset safe haven ketimbang aset berisiko.
Keperkasaan obligasi Negeri Paman Sam pun berpotensi membuat capital outflow di pasar keuangan dalam negeri. "Jika yield US Trasury naik, maka selisih bunga antara obligasi Indonesia dan AS semakin menyempit yang mengakibatkan SUN tidak menarik lagi, apalagi BI sudah memangkas suku bunga di bulan lalu," ungkap Alwi.
Dengan prospek pemulihan ekonomi AS yang terus meningkat, hal ini berpotensi kerek inflasi. "Ketika inflasi naik, maka ada pergeseran kebijakan moneter dari Federal Reserve yang tadinya super longgar menjadi dilakukan normalisasi," tambahnya.
Selanjutnya: Rupiah kembali melemah ke RP 14.267 per dolar AS, ini sentimen yang mempengaruhinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News