Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja tahun 2020 tertekan dampak pandemi Covid-19 dan volatilitas harga komoditas, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) optimistis kinerja tahun ini bisa lebih positif. Direktur Utama Kobexindo Tractors Andry Budiman Limawan mengatakan, tahun ini pihaknya akan terus memperkuat dan memaksimalkan berbagai peluang, baik di sektor alat pertambangan maupun di luar alat berat pertambangan.
"Kami optimistis 2021 ini akan lebih baik. Khususnya beberapa faktor utama yang menunjang saat ini yakni volatilitas harga batubara yang positif dan pandemi yang lebih terkendali," kata Andry kepada Kontan.co.id, Minggu (14/3).
Hal tersebut tercermin dari membaiknya harga batubara pada kuartal IV-2020. Meskipun, Andry mengakui dampaknya tidak serta merta langsung mempengaruhi penjualan alat berat, namun kondisi tersebut diyakni mampu memberikan sentimen positif bagi sektor usaha alat berat.
Baca Juga: Begini strategi Kobexindo Tractors (KOBX) optimalkan penjualan alat berat
Selain itu sejak awal tahun ini, KOBX juga telah melakukan perubahan dan konsolidasi kepengurusan agar lebih efektif dan efisien dalam mengantisipasi kondisi pasar yang ada. KOBX juga fokus pada strategi biaya untuk memaksimalkan efisiensi ke depannya.
Kobexindo saat ini memiliki dua segmen penjualan yakni alat berat pertambangan dan non pertambangan. KOBX terus memperkuat segmen non pertambangan untuk memperkuat komposisi pendapatan sehingga tidak terlalu tergantung pada sektor pertambangan.
"Segmen non tambang tersebut diwakili penjualan alat material handling equipment dan alat environmental solutions melalui anak usaha kami, PT Kobexindo Equipment. Di samping itu, selain melayani jasa perbaikan alat berat, Kobexindo juga melayani jasa perbaikan dan suku cadang untuk truck heavy duty Eropa yang diwakili oleh anak usaha kami, PT Eurotruk Transindo," ujar Andry.
Andry menyebut, secara nominal, lini bisnis penjualan nol alat berat pertambangan memang belum sebesar alat berat pertambangan. Namun, dia meyakini prospek sektor tersebut positif dan terus tumbuh.
Mengutip laporan keuangan perusahaan per September 2020, pendapatan bersih KOBX turun 35,87% menjadi US$ 35,20 juta dari periode sama tahun sebelumnya senilai US$ 54,89 juta. Bisnis utama yakni penjualan unit alat berat mencatatkan penurunan 46,47% menjadi US$ 19,6 juta. Untungnya, bisnis sewa alat berat masih naik 5,8% menjadi US$ 3,1 juta di September 2020.
Sementara itu, beban pokok pendapatan berhasil ditekan hingga 36,11% menjadi US$ 28,62 juta per September 2020. Alhasil, laba bersih KOBX per 30 September 2020 tercatat turun 34,85% dari US$ 10,1 juta menjadi US$ 6,58 juta.
Andry mengatakan, tantangan tahun lalu adalah volatilitas harga batubara, karena pelemahan harga batubara sudah terjadi sejak 2019 hingga pertengahan 2020. Faktor lain adalah pandemi covid-19 yang memperlambat perekonomian global termasuk negara-negara tujuan ekspor batubara seperti China dan India.
"Lockdown di sejumlah negara, termasuk pembatasan aktivitas di Indonesia turut mempengaruhi kinerja di hampir semua sektor termasuk batu bara dan alat berat," imbuhnya.
Selanjutnya: Simak strategi Kobexindo Tractors (KOBX) optimalkan penjualan alat berat tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News