kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tertekan sentimen eksternal, rupiah diprediksi bakal kembali melemah tipis esok hari


Senin, 17 Juni 2019 / 19:45 WIB
Tertekan sentimen eksternal, rupiah diprediksi bakal kembali melemah tipis esok hari


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Selasa (18/6) diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan. Hal ini seiring dengan kondisi pasar yang masih menanti kebijakan bank sentral di beberapa negara.

Berdasarkan data JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini (17/6) tercatat mengalami kelemahan sebanyak 42 poin ke level Rp 14.346 per dollar AS. Sedangkan menurut data Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah tipis 0,08% ke level Rp 14.336 per dollar AS dari penutupan perdagangan kemarin.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pergerakan kurs masih didominasi oleh isu atau sentimen eksternal. Khususnya menanti keputusan Bank Sentral AS (The Fed) terkait rencana pelonggaran kebijakan moneternya.

Menurut David, baik hari ini maupun besok, pasar masih menunggu hasil rapat The Fed dan Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan moneter dan rencana pelonggaran suku bunga acuan. Selain itu, data-data AS cenderung mix, dengan rilis data ritel terbaru yang memberikan sinyal positif.

Selanjutnya, pasar juga menunggu perkembangan perang dagang antara AS dan China, yang juga tengah berkembang antara AS dan India. Disusul ketegangan politik di Timur Tengah yang masih berlangsung, dan membuat harga minyak relatif naik dari pekan lalu.

"Untuk besok rupiah kelihatannya masih akan melemah tipis," jelas David kepada Kontan, Senin (17/6).

Selain itu, munculnya sinyal dari Bank Sentral AS (The Fed) untuk melonggarkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat. Di sisi lain, Bank Sentral Rakyat China (PBoC) berencana membiarkan mata uangnya yakni yuan untuk bergerak lebih fleksibel sebagai bentuk antisipasi dampak perang dagang China dan AS.

Sehingga David menyimpulkan sentimen pergerakan rupiah pada perdagangan Selasa (18/6) masih kental oleh pengaruh eksternal. Sedangkan dari sentimen domestik, pasar masih menunggu pengumuman BI 7 Day Reverse Repot Rate (BI7DRR) dn data neraca perdagangan.

"Ini kemungkinan akan berlanjut sampai besok. Sehingga, rupiah akan melemah tipis di kisaran Rp 14.300 hingga Rp 14.370 per dollar AS, dengan sentimen eksternal masih akan mendominasi pergerakan rupiah besok," tandas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×