Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya virus corona (Covid-19) terus menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada penutupan Senin (9/3), IHSG ambles 6,58% dan ditutup pada level 5.136,809.
Koreksi dalam ini membuat Mirae Asset Sekuritas merevisi target IHSG hingga penghujung tahun 2020. Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga skenario untuk melihat pergerakan IHSG hingga akhir tahun.
Pertama, base case skenario IHSG. Jika sebelumnya Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan IHSG di akhir tahun ada di 7.140, kini dipangkas menjadi 6.500. Mirae Asset juga menyunat target earning per share (EPS) untuk tahun 2020, dari 9,0% menjadi 5,0%.
Baca Juga: IHSG rontok 6,58% ke level 5.136.809 , ini 10 saham LQ45 yang turun paling dalam
Namun, untuk mencetak skenario ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Yakni, penyebaran virus corona di Indonesia dan global dapat dikendalikan setidaknya hingga Mei 2020.
“Jika penyebaran corona melewati bulan Mei, pasar Indonesia akan kehilangan momentum Lebaran Idul Fitri. Karena itu salah satu momentum paling penting bagi Indonesia,” ujar Hariyanto di Jakarta, hari ini.
Selain itu, harga crude palm oil (CPO) dapat stabil di lebel MYR 2.500 per metrik ton. Sebab, penyebaran virus corona ini juga menjegal harga CPO yang merupakan salah satu komoditas utama Indonesia.
Kedua, bull case. Mirae memangkas proyeksi IHSG untuk bull case ini dari 7.920 menjadi 7.350 hingga akhir tahun. Penghitungan ini mengacu pada proyeksi valuasi EPS sebesar 6% dari proyeksi awal capai 11%.
Skenario optimistis ini dapat terjadi apabila penyebaran corona mampu tertahan, maksudnya jumlah kasus kurang dari 1.000 per hari di seluruh dunia. Hal ini juga dapat terjadi setidaknya sampai akhir Maret 2020. Asumsi tersebut juga mensyaratkan, penyebaran di Indonesia tak terjadi secara masif.
Selain itu, guna mencapai target ini, harga CPO harus memenuhi asumsi di atas MYR 3.000 per ton.
Baca Juga: Catat rekor terdalam, IHSG ditutup ambles 6,58% ke level 5.136,809
Ketiga, bear case skenario. Mirae Asset memangkas proyeksi IHSG sampai akhir tahun dari level 6.000 menjadi 5.400. Mirae juga potong valuasi EPS dari 5% menjadi hanya 1% saja.
Skenario ini dapat terjadi apabila terpenuhi dua asumsi, yakni penyebaran virus corona berlanjut lebih dari bulan Mei 2020 dan adanya kasus signifikan penyebaran corona di Indonesia.
“Selain itu, harga CPO juga diasumsikan turun di bawah MYR 2.000 per ton,” sambung dia.
Adapun sentimen positif yang dapat menopang pergerakan IHSG antara lain adalah guyuran stimulus fiskal dan moneter. Lebih lanjut, Hariyanto menilai Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan.
Selain itu, berkurangnya penularan corona di wilyah luar China daratan juga diyaknini dapat memulihkan IHSG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News